Adakah Perilaku Hidup Sehat di Masa Pandemi Covid-19?

Oleh : Nabiilah Dwi Kurnia*

Apa yang anda rasakan saat mendengar berita tentang Covid – 19 yang pertama kali terjadi di Kota Wuhan, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, yang tersebar ke Negara lain dan sampai juga ke Negara Indonesia? Tentu saja saat mendengar berita tersebut menjadi panik dan takut, bahkan pada saat kasus positif Covid – 19 pertama kali di deteksi pada tanggal 2 Maret 2020 di Kota Depok, warga Indonesia seketika panic dan berbondong – bondong membeli masker dan hand sanitizer sebanyak – banyaknya. Pada tanggal 9 April, pandemik sudah menyebar ke 34 Provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar yang pada akhirnya di daerah tersebut diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), peraturan yang diterbitkan Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

Foto oleh Anna Shvets dari Pexels

Saat ini terjadinya masa pandemic covid-19 di seluruh dunia dan termasuk Indonesia pula yang mengharuskan kita beraktivitas di dalam rumah dan meminimalisir aktivitas di luar. Yang dimana virus covid-19 ini mengancam kesehatan baik secara fisik maupun mental. Dengan itu kita harus perlu menjaga kesehatan, seperti yang sudah kita ketahui untuk menjaga kesehatan fisik di masa pandemi saat ini, kita harus menerapkan sistem protokol kesehatan yaitu 3M. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kesehatan mental pun penting kita jaga, karena banyak faktor yang dapat mengancam kesehatan mental seperti stress dengan adanya sosial distancing yang dimana kita harus mengisolasi diri dirumah baik fisik maupun sosial. Dengan kecemasan yang berlebihan pada masa isolasi bisa membuat stress bahkan depresi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyampaikan bahwa virus Covid-19 tidak bisa hilang dalam waktu singkat dan menjadi masalah di seluruh dunia. Dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang masih beraktivitas di luar rumah, yang membuat penularan virus covid-19  masih tersebar, walaupun kebijakan pemerintah yang dibuat sering berubah, membuat masyarakat menjadi punya peluang untuk tetap beraktifitas di luar. Dilihat dari jalanan yang masih padat dan ramai, dimana kesadaran masyarakat belum membaik dari yang sebelumnya. Maka virus covid-19 ini tidak bisa hilang dalam waktu singkat atau lamanya grafik penurunan kasus virus covid-19 untuk tercapai. Oleh karena itu tatanan hidup normal yang baru perlu diterapkan oleh masyarakat dengan cara berperilaku hidup bersih dan sehat di masa pandemi covid-19.

Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tengah masa pandemi covid-19 sebagai berikut :

Pertama, mengonsumsi makanan bergizi agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari penyakit, khususnya sumber vitamin C dan Vitamin E. Alangkah baiknya mengonsumsi makanan bergizi daripada mengonsumsi suplemen karena sumber zat langsung dari makanan. Akan tetapi lebih baiknya juga mengongsumsi makanan bergizi ditambah dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.

Kedua, olahraga teratur. Dengan olahraga teratur badan kita dapat menangkal masuknya virus pada tubuh. Walaupun di masa pandemi yang diharuskan tetap di rumah, bukan berarti olahraga harus di luar rumah di dalam rumah pun masih bisa melakukan olahraga seperti lari di tempat, senam lantai dan lainnya.

Ketiga, rajin mencuci tangan. Dari konsep protokol kesehatan sudah diketahui bahwa mencuci tangan menjadi hal yang wajib dilakukan di masa pandemi saat ini karena dengan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir selama kurang lebih 20 detik agar kita tidak tertulari dan menulari. Mencuci tangan juga dibudayakan karena faktor untuk membunuh virus di tangan. Mencuci tangan pun tak hanya di air mengalir atau wastafel ada solusi selain itu yaitu menggunakan handsanitizer jadi bila sedang beraktivitas di luar sangat di ajukan untuk membawa handsanitizer dengan barang praktis bisa diletakkan di tas atau saku.

Keempat, hindari menyentuh muka. Karena pada dasar nya kita tak tahu bahwa apakah tangan kita bebas dari virus atau membawa virus. Jika tangan kita yang membawa virus itu menyentuh area muka, virus corona bisa masuk ke tubuh kita melalui area muka kita seperti mata, hidung dan mulut.

Kelima, memakai masker. Dengan memakai masker kita menutupi area hidung dan mulut dengan itu kita bisa menutupi jalan virus untuk masuk ke tubuh kita. Virus corona dapat menular melalui droplet, yaitu cairan yang keluar bersamaan ketika batuk, bersin atau percikan air liur ketika berbicara. Maka dari itu masker dapat membantu mencegah penularan dari orang lain atau melindungi orang lain dari virus yang kita tulari. Jadi sangat diharuskan untuk memakai masker terutama ketika sakit agar penyakit yang kita bawa tidak tertular ke orang lain dan juga saat beraktivitas di luar rumah.

Keenam, istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup kurang lebih selama 7-8 jam tidur yang berkualitas dapat meningkatkan imunitas tubuh. Di anjurkan untuk tidur tepat waktu seperti tidur tepat pukul 9 atau 10 malam dan bangun di pagi hari jam 5 pagi, dan hindari bergadang malam yang membuat imunitas tubuh menurun atau tidak sehat.

Ketujuh, beretika ketika batuk dan bersin. Ketika kita batuk atau bersin etika yang harus dilakukan itu dengan menutup mulut agar virus tidak menyebar ke orang atau area sekitarnya, akan tetapi kita di anjurkan untuk menutup mulut dengan tissue, sapu tangan atau menutup mulut menggunakan lengan. Kenapa tidak telapak tangan karena jika kita menutup dengan telapak tangan membuat virus yang kita keluarkan menempel di telapak tangan dan bisa tanpa kita sadari menyentuh orang lain yang bisa mengakibatkan menularkan virus.

Kedelapan, menjaga kebersihan lingkungan. Saat ini kita sudah sepatutnya menjaga kebersihan baik badan mau lingkungan sekitar terutama tempat tinggal kita, sebaik mungkin kita bersihkan tempat tinggal kita agar terhindar dari virus virus yang kita bawa dari luar. Mengelap area yang sering di sentuh orang lain dengan desinfektan untuk berjaga jaga karena kita tidak tahu apakah orang itu membawa virus atau tidak. Mengepel lantai cukup dua kali sehari. Tak hanya di rumah, di area umum pun melakukan hal yang sama baik itu di stasiun, mall, kantor, dan lainnya.

Kesembilan, hindari berkerumunan atau tempat keramaian. Menghindari kerumunan dengan cara menjaga jarak agar aman dari tular menularnya virus. Karena seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa virus dapat menular melalui percikan doplet keluar dari mulut sekitar 1,8 meter sehingga kita di anjurkan untuk menjaga jarak sekitar 2 meter. Dengan menjaga jarak hindari bersalaman, bersentuhan fisik yang dimana sebagai faktor jalan dari penularan virus corona. Jadi alangkah baiknya kita tetap beraktivitas di rumah saja dan mengisolasikan diri agar terhindar dari hal yang tidak kita inginkan. Beraktivitaslah di luar hanya seperlunya.

Jadi saya berharap agar pembaca lebih memperhatikan perilaku dalam hidup sehat dan bersih selama di masa pandemi covid-19. Tetap semangat dalam menjalani aktivitas dan tidak melupakan protokol kesehatan.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana