Bagaimana Perekonomian Masyarakat Indonesia di Kala Pandemi?

Foto oleh energepic.com dari Pexels

Oleh: Annisa Maulidina*

Pada awal bulan Maret tahun 2020, Virus Corona ini mulai menyebar ke Indonesia. Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona dan mulai menyebar di 34 provinsi dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis Corona virus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang kalangan lansia, namun virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus Corona ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Saat masyarakat mengetahui virus Corona sudah mulai menyebar di negara Indonesia masyarakat pun panik dengan adanya virus ini. Dengan adanya kondisi tak terhindarkan seperti ini lalu bagaimana perekonomian masyarakat Indonesia di kala pandemi?

Pandemi virus covid-19 telah mengubah banyak hal. Hal yang sebelumnya dianggap sebagai kewajaran kini menjadi “normal baru” atau new normal dan terjadi banyak penyesuaian. Perubahan drastis karena wabah virus covid-19 ini membuat hampir semua orang di dunia merindukan situasi yang normal. Meski demikian, banyak pula yang menerima perubahan ini dan menyadari bahwa sekalipun pandemi virus covid-19 berakhir akan ada banyak hal yang tetap berubah.

Peraturan apa yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona? yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi resiko penyebaran ialah dengan membuat peraturan yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memerintahkan kepada masyarakat Indonesia untuk memakai masker, handsanitizer, face shield, dan berjaga jarak. Meski begitu, PSBB tidak akan maksimal jika masyarakat tidak mematuhi nya. Diharapkan masyarakat Indonesia mematuhi semua peraturan yang dibuatkan oleh pemerintah guna mengurangi resiko penyebaran virus tersebut.

Dikarenakan virus corona, saat ini seluruh sekolah menerapkan pembelajaran dari rumah atau secara daring, sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswanya tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik dan lancar meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Agar pembelajaran secara daring tetap efisien, pemerintah memberikan kouta gratis kepada seluruh siswa dan mahasiswa agar pembelajaran secara daring ini bisa terlaksana dengan baik. Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui komputer atau laptop yang tehubung dengan koneksi internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama dengan menggunakan grup di media sosial seperti Whatsapp (WA), Telegram, aplikasi zoom, Google Classroom, ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan dan memantau siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Selain penerapan pembelajaran daring, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyerukan seluruh pelaku dunia usaha dan perkantoran di Jakarta untuk memberlakukan kebijakan Work From Home atau bekerja dari rumah bertujuan untuk mengurangi kasus covid-19. Pemberlakuan Work From Home (WFH) menjadi pilihan agar tetap bertahan di tengah pandemi ini. Banyak pegawai yang mengalami stres karena bekerja dari rumah, apa saja hal yang dibutuhkan saat Work From Home di tengah pandemi agar tetap produktif? Yaitu dengan hal memotivasi diri, mengatur rutinitas sehari-hari agar dapat menyelesaikan pekerjaan lebih tepat waktu, hindari multitasking terlalu banyak, atur prioritas dan pilihlah pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, tetap terhubung dengan teman yang juga bekerja di rumah untuk menghilangkan stres serta dapat mengusir kesepian yang sering terjadi ketika bekerja di rumah, dan yang terakhir luangkan waktu sejenak untuk beristirahat.

Namun, banyak perusahaan yang meragukan adanya Work From Home (WFH) karena banyak sekali perusahaan yang perekonomiannya menurun yang menyebabkan pemberhentian pegawai. Lalu pegawai yang di PHK (pemutusan hubungan kerja) tersebut menjadi pengangguran dan perekonomian nya pun menurun karena tidak adanya pemasukan. Pegawai yang terkena PHK ini memanfaatkan teknologi dan menciptakan ruang kerja mereka sendiri dirumah agar mereka yang terkena PHK mempunyai pendapatan kembali. Contoh usaha yang bisa dilakukan di rumah, yaitu membuka usaha kuliner, menjahit pakaian, laundry kiloan, dan lain-lain. Selain itu mereka juga dapat mempromosikan produknya di media sosial agar banyak orang yang mengenal usaha mereka dan menarik konsumen untuk membeli produk yang mereka jual.

Dengan adanya peristiwa pandemi ini, terdapat beberapa perubahan yang terjadi dalam masyarakat, yaitu :

Pertama, harga bahan pokok atau barang menjadi semakin tinggi tetapi tingkat permintaan konsumen semakin rendah. Kenaikan harga bahan pokok atau barang biasanya dikarenakan upah pekerja naik, biaya bahan baku untuk produksi mahal, dan kondisi ekonomi negara.

Kedua, saat pendemi ini para konsumen lebih memilih menghemat uangnya dari pada membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang tidak penting.

Ketiga, modal yang dikeluarkan untuk memproduksi barang terkadang tidak sesuai dengan permintaan para konsumen.

Keempat, banyak toko online yang bergerak aktif saat pandemi ini, sehingga para pedagang di pasar sangat merasakan kerugian dalam usahanya. Hal tersebut dikarenakan adanya penerapan social distancing atau penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi terjadinya penyebaran virus Covid-19.

Dikarenakan banyaknya dampak akibat covid-19 yang mempengaruhi perekonomian, pengusaha dan pedagang pada masa pandemi ini harus melakukan loyalty konsumen, yaitu metode berbelanja dimana para konsumen akan mendapatkan keuntungan tertentu ketika telah membeli jumlah item yang di tentukan dalam periode tertentu. Loyalty konsumen perlahan-lahan dapat membangkitkan brand awareness kepada para konsumen.

Lalu bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Indonesia di tengah pandemi? Kondisi perekonomian masyarakat Indonesia saat ini sedang tidak stabil dikala pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan kondisi perekonomian di Indonesia, disaat pandemi ini banyak sekali menimbulkan dampak terhadap perekonomian, yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan peningkatan angka kemiskinan. Untuk itu, pemerintah harus segera menyiapkan program dan kebijakan pemulihan secara cepat dan tepat. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah mempercepat pengobatan dan pencegahan penularan yang lebih luas, penurunan tarif listrik dan BBM, melakukan relaksasi pajak, memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan dan mengalami pemutusan hubungan kerja, memberikan bahan pangan kepada masyarakat, pemberian relaksasi kredit UMKM, dan yang terakhir membuka peluang untuk membuat terobosan kebijakan baru.

Tujuan dari semua bantuan ini adalah agar bisa membantu masyarakat yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), membantu masyarakat untuk dapat bertahan hidup di tengah pandemi ini, dan memperbaiki perekonomian di negeri ini. Semoga masyarakat Indonesia dapat bertahan hidup dan menjaga kesehatannya di tengah pandemi ini dengan tetap memakai masker dan patuhi semua peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah agar kita bisa sama-sama bangkit untuk melewati ini semua, dan virus covid-19 bisa segera hilang dari negara Indonesia agar masyarakatnya bisa melakukan kegiatan seperti semula. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana