Bantu UMKM Mendorong Berkembangnya Inovasi Bisnis di Masa Pandemi Covid-19

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Oleh: Rana Shabilah*

Dewasa ini kita telah menjalani kehidupan yang kurang menyenangkan selama berbulan-bulan. Ya, muncul dan berkembangnya pandemi Covid-19 ini mengakibatkan seluruh bidang kehidupan di berbagai negara mengalami kesengsaraan, terutama negara Indonesia. Bidang ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan, dan lain-lain yang sebelumnya dilaksanakan secara langsung (offline) beralih menjadi secara daring (online). Awal munculnya pandemi Covid-19 ini keadaan perekonomian Indonesia masih cukup stabil, hingga akhirnya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun terkena imbasnya. Saat ini, perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil bahkan mencapai minus 5,32%.

Informasi tersebut menyebabkan seluruh masyarakat terkena dampaknya, terutama para pelaku UMKM. Para pelaku UMKM terkena ketidakstabilan ekonomi seperti pelanggan yang berkurang dan pendapatan yang menurun drastis sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Para pelaku UMKM telah melewati waktu yang cukup panjang ini dengan ikhlas. Jangankan mendapat keuntungan seperti biasanya, hanya balik modal pun mereka sudah sangat bersyukur.

Betapa sengsaranya para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19. Mereka sangat bergantung oleh pendapatan yang didapat dari bisnis mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi, para pelaku UMKM mau tidak mau harus tetap berusaha mengeluarkan biaya untuk memenuhi kebutuhan walaupun pendapatan tidak mencukupi. Ibarat kata ‘Besar Pasak daripada Tiang’ yang berarti lebih besar pengeluarannya daripada pendapatannya. Banyak dari mereka yang terpaksa meminjam uang dari orang lain demi memenuhi kebutuhan hidup tetapi belum terpikirkan bagaimana mereka mengembalikannya. Maka dari itu, banyak pihak yang masih memiliki rasa peduli kepada pelaku UMKM dengan membantu memberikan sedikit uang untuk mereka.

Lalu siapa yang diharapkan dapat membantu UMKM bangkit di masa pandemi?

Pertama, para mahasiswa. Mahasiswa mana yang tidak tega melihat UMKM yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian negara justru saat ini mengalami kesengsaraan ekonomi? Sudah menjadi kewajiban para mahasiswa untuk berani membela kebenaran dengan turut berkontribusi atau turun tangan saat melihat adanya kekacauan, ketimpangan, keresahan dari para masyarakat termasuk para pelaku UMKM. Mahasiswa dapat mengadakan penggalangan dana online untuk membantu para UMKM agar dapat bangkit kembali walaupun kondisi masih kacau seperti ini. Setidaknya para pelaku UMKM  hanya berharap dapat mempertahankan bisnisnya walaupun tidak mendapat keuntungan seperti biasanya.

Kedua, Pemerintah. Sudah menjadi kewajiban pihak pemerintah untuk selalu memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pemerintah menjadi salah satu pihak yang juga memberikan bantuan dana dengan berbagai program untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 termasuk para pelaku UMKM. Pihak pemerintah memberikan subsidi dalam bentuk barang ataupun uang, seperti BLT, BPUM, KUR, sembako, dan masih banyak lagi. Bantuan-bantuan tersebut dapat diikuti alurnya melalui offline dan online.

Ketiga, swasta. Swasta juga menjadi salah satu pihak yang turut membantu para pelaku UMKM saat pandemi. Sudah seharusnya pihak swasta dan UMKM saling bekerja sama dalam memutar roda perekonomian negara. Pihak swasta berharap agar para pelaku UMKM dapat kembali bangkit, kuat, dan mandiri walaupun keadaan masih belum pulih.

Keempat, pelajar dan remaja. Tidak hanya ketiga pihak di atas yang turut membantu para pelaku UMKM, anak-anak remaja juga menjadi salah satu pihak yang turut membantu para pelaku UMKM dengan bantuan yang kecil seperti : 1) Membeli jajanan di warung-warung dekat rumah atau pada pedagang kaki lima yang masih berjualan keliling demi mencari sesuap nasi, dan 2) Membeli segala kebutuhan melalui media sosial seperti Gojek, Grab, Onlineshop, dan lain sebagainya. Bantuan seperti itu walaupun menurut kita bantuan kecil, tetapi bagi para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 akan sangat membantu mereka.

Dengan memberikan sedikit dana untuk para pelaku UMKM akan membangkitkan kembali semangat mereka dalam menjalankan bisnis baik secara langsung maupun online. UMKM juga diharapkan dapat terus bertahan di tengah pandemi wabah Covid-19 dan tetap menggerakkan roda bisnis mereka.

Lalu, bagaimana para pelaku UMKM membalas jasa semua pihak yang telah membantu mereka? Para UMKM yang mendapatkan berbagai macam bantuan dari segala pihak pasti akan sangat terbantu dan akan membuktikan bahwa mereka dapat mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Para pelaku UMKM menunjukkan bahwa dengan dibantunya mereka akan mendorongkan semangat dalam menjalankan bisnis dan semangat dalam mengembangkan inovasi atas usaha yang mereka jalani. Jadi, cara utama membalas jasa untuk semua pihak yang telah membantu para pelaku UMKM adalah dengan mengembangkan inovasi dalam bisnis yang sedang dijalankan.

Berikut 4 tips dalam mengembangkan inovasi bisnis pada UMKM:

Pertama, Memanfaatkan teknologi canggih. Dengan munculnya pandemi Covid-19 mengakibatkan seluruh kegiatan beralih menjadi online. Dengan demikian, seluruh masyarakat baik anak-anak hingga dewasa dituntut untuk paham dalam menggunakan teknologi yang ada. Peran UMKM di sini adalah dengan memanfaatkan media online yang tersedia seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi. Ataupun media yang khusus untuk makanan dan minuman seperti Gojek dan Grab. Dengan memasarkan produk atau jasa pelaku UMKM melalui media online, akan mengakibatkan kenaikan pada pendapatan mereka, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tenang.

Kedua, Mengubah produk biasa menjadi produk yang unik (mengikuti trend). Cara kedua ini juga bisa untuk mengembangkan inovasi bisnis. Konsumen cenderung tertarik dengan sesuatu yang mengikuti perkembangan zaman atau sedang menjadi trend di masyarakat umum. Jadi, untuk menarik perhatian konsumen sebaiknya para pelaku UMKM mengubah produk yang sebelumnya biasa menjadi produk yang unik sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Berusahalah untuk menciptakan produk yang berkualitas agar para konsumen tidak kecewa. Selain itu, produk yang sudah ada dapat dikembangkan agar memiliki nilai tambah manfaat seperti memperbaiki bentuk produk agar lebih menarik perhatian konsumen. Contohnya seperti kue yang berbentuk karakter among us, game yang sedang trending di tengah masyarakat, pakaian yang sudah menyatu dengan masker, dan lain sebagainya.

Keempat, Meningkatkan pelayanan. Pelayanan merupakan hal penting dalam berbisnis. Jika pelayanan kalian mendapat banyak komplain dari para konsumen, maka sebaiknya diubah atau dikembangkan cara pelayanannya agar konsumen tertarik kembali. Contohnya seperti memberikan voucher gratis ongkir, memberikan voucher cash back, memberikan kemudahan dalam bertransaksi online, dan memberikan bonus pada konsumen yang membeli banyak poduk. Hal tersebut yang dapat membuat konsumen setia dengan produk para pelaku UMKM.

Kelima, Meningkatkan skill. Skill merupakan hal penting dalam menciptakan inovasi dan kreasi pada bisnis. Bisnis UMKM dapat berkembang jika diiringi dengan perkembangan skill atau kemampuan manusianya juga. Jika para pelaku UMKM tidak mengembangkan skill yang dimiliki akan kalah bersaing dengan bisnis lain yang serupa. Mengembangkan skill dapat berupa mengikuti pelatihan, banyak menonton atau membaca untuk menambah pengetahuan, dan lain sebagainya. Contohnya seperti si A merupakan pelaku UMKM yang terdampak Covid-19, UMKM yang ia miliki adalah berjualan donat. Si A perlu meningkatkan  kemampuan dalam membuat donat yang bervariasi agar konsumen lebih tertarik dan dapat bersaing dengan bisnis lain yang serupa.

Sobat dunia kampus bisa membantu teman-teman UMKM dengan selalu menggunakan produk-produk mereka. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

 Posted by Dedi Purwana