Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial

Oleh: Ine Febriani*

Kesenjangan sosial merupakan keadaan di mana terjadi kesenjangan, ketimpangan, atau ketidaksamaan akses untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Secara umum kesenjangan sosial artinya tidak seimbang atau adanya jarak yang terjadi di masyarakat. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan status sosial, ekonomi maupun budaya. Karena rendahnya sumber manusia yang ada di Indonesia karena tingkat Pendidikan yang sangat rendah mengakibatkan pengangguran di Indonesia semakin banyak. Budaya kemiskinan adalah sikap apatis yang harus segera diputus, sikap tersebut karena masyarakatnya tidak berdaya secara ekonomi dan kekuasaan. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. 

Foto oleh Tom Fisk dari Pexels

Kesenjangan sosial tidak bisa dipisahkan dengan kemiskinan, kadar kemiskinan tidak lagi sekedar masalah kekurangan makanan, tetapi bagi warga masyarakat tertentu bahkan sudah mencapai tahap ekstrem sampai level kehabisan dan ketiadaan makanan. Potret kemiskinan ini sangat kontras karena sebagian masyarakat hidup bergelimang kekayaan sebagian lagi hidup dalam kemiskinan. Tingkat kesenjangan di Indonesia sendiri cukup memprihatinkan, dikarenakan tidak meratanya akses ekonomi di Indonesia. Sebagai contoh banyak sekali pengangguran itu disebabkan oleh kurangnya akses pendidikan dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia sehingga terjadinya kesenjangan sosial.

Masalah kesenjangan sosial selalu menjadi topik yang sulit untuk dipecahkan, jumlah penduduk yang banyak menjadi salah satu penyebab kesenjangan sosial ini terjadinya kesenjangan ini semakin hari kiat semakin menghawatirkan karena kurangnya lapangan pekerjaan, padahal dalam beberapa tahun belakangan ekonomi Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang kuat. Kesenjangan sosial ini muncul karena egoisme masyarakat Indonesia itu sendiri.

Indonesia merupakan negara yang dapat maju dan mampu mensejahterakan rakyatnya, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang begitu banyak tetapi mengapa negeri ini masih diterpa isu kesenjangan sosial yang tinggi dan mencapai level membahayakan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini masih menjadi pertanyaan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang. Ini merupakan tugas pemerintah untuk bisa lebih mensejahterakan rakyat nya serta mengurangi kesenjangan yang ada di masyarakat.

Banyak sekali penyebab kesenjangan sosial ini terjadi di Indonesia, salah satunya lapangan pekerjaan yang sedikit. Bagaimana mungkin tidak terjadi kesenjangan sosial di Indonesia jika lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada dan lagi banyak pemuda pemudi yang tidak memiliki Pendidikan yang bagus dikarenakan kekurangan biaya dan sebagainya oleh karena itu kesulitan untuk melamar pekerjaan yang ada. Dengan adanya perbedaan finansial dan status sosial diantara masyarakat  yang hidup di sebuah lingkungan tertentu bagaimana mungkin tidak terjadi terjadi kesenjangan sosial, dikarenakan ketidakseimbangan ini dipengruhi oleh perbedaan seperti imbalan dalam bekerja, kekayaan dan hukum yang didapat antara si miskin dan si kaya, ditambah jika tidak memiliki riwayat pendidikan yang tinggi.

Kesenjangan sosial juga terjadi karena minimnya kesempatan kerja, inilah yang mempersulit pemuda pemudi untuk sukses dan memperkecil kemiskinan. Perbedaan upah juga seringkali menyebabkan ketimpangan sosial, di dalam suatu perusahaan kini dipenuhi oleh tenaga kerja yang baik yang terampil maupun tidak, mereka yang terampil akan mendapatkan gaji yang tinggi sedangkan yang tidak, tentu akan mendapatkan gaji di bawah standar. Pemusatan kekayaan juga menjadi salah satu faktor kesenjangan sosial sebanyak 10% orang memiliki 77% persen kekayan negara pundi-pundi uang yang didapat dari aset finansial dan fisik hanya mengalir ke kantong para orang kaya sehingga penghasilan yang di dapat lebih besar. Korupsi menjadi salah satu alasan di balik munculnya fenomena pemusatan harta kekayaan ini. Seringkali terjadinya PHK dan bencana alam apa bila hal itu terjadi, orang kaya tidak akan kesulitan mengatasi masalah. Sebaliknya, rumah tangga yang tergolong miskin dan rentan miskin akan rentan ambruk jika terjadi guncang ekonomi, kesehatan, sosial, politik dan bencana alam.  Masyarakat miskin cendrung tidak memiliki asuransi, sehingga jaringan pengaman sosialnya adalah temen dan keluarga besar. 

Belum lagi dengan adanya kesenjangan sosial akan membuat satu sama lain iri dan dengki karena status dan perbedaan ekonomi tersebut, terlebih lagi akan banyak kejahatan dimana-mana jika kesenjangan sosial ini terus berlanjut, orang orang akan beralih profesi menjadi penjahat. Alih-alih mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarga dan kejahatan akan terus meningkat jika masalah kesenjangan sosial ini tidak cepat diatasi.

Solusi kongkrit untuk mengatasi kesenjangan sosial ini memberikan dana Pendidikan yang lebih dan merata terlebih lagi daerah pedesaan banyak sekali yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah, bahkan bantuan ini diberikan kepada orang yang mampu dalam financial dan orang yang tidak mampu dalam financial tidak diberikan bantuan sehingga menyebabkan putusnya sekolah dimana-mana karena bantuan yang kurang merata. Banyak juga anak-anak di pedalaman tidak bersekolah karena mereka tidak mempunyai akses untuk menempuh Pendidikan dengan bersekolah agar terciptanya generasi yang berkualitas dan berpendidikan tinggi harus memperbanyak sekolah di daerah daerah bahkan yang belum terjangkau sekalipun.

Menciptakan lapangan kerja yang sepadan dengan menciptakan lapangan kerja yang ada akan sangat membantu mengurangi angka pengangguran diindonesia dan tentu saja akan berpengaruh pada kesenjangan sosial itu sendiri, karena di Indonesia masih banyak sekali sarjana-sarjana di luar sana yang masih menganggur dikarenakan kurang lapangan pekerjaan yang ada. Angkatan kerja Pendidikan rendah akan kesulitan untuk mencari pekerjaan dan belum layak terlebih lagi skill dan yang dimiliki masih kurang dan harus bersaing dengan tenaga kerja asing. Bagi fresh graduate yang belum mempunyai pengalaman kerja dimanapun dan hanya berbekal pernah magang itu akan lebih menyulitkan.

Indonesia memiliki asas keadilan sosial, tetapi belum ada bukti konkrit akan asas tersebut, dengan adanya keadilan dari pemerintah ini adalah cara untuk mengurangi angka kesenjangan yang ada, tetapi kita sebagai rakyatnya juga harus ikut andil dalam mensejaherakan kehidupan. Dan masyarakat Indonesia sendiri juga harus menyadari betapa pentingnya Pendidikan bagi masa depannya kelak dan mencoba mensosialisasikan Pendidikan yang ada di Indonesia. Tentu sosialisasi juga berlaku bagi Pendidikan dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti pentingnya Pendidikan dan secara langsung akan mengajarkan mereka untuk bersikap kritis, bisa mengendalikan untuk tidak berbuat tindak kejahatan, kriminal dan sebagainya.

Kesenjangan sosial ini jika tidak diatasi dengan segera akan berbahaya dan menjadi malapetaka bagi kita, kejahatan dan criminal akan terjadi dimana-mana karena adanya kesenjangan sosial, perlu adanya peningkatan Pendidikan secara merata dan adil supaya semua dapat bersekolah dengan layak dan mendapat pekerjaan untuk kelak. Dengan membukanya lapangan pekerjaan yang baru akan memperkecil angka kesenjangan sosial yang ada. Pemenrintah dan masyarakat pun harus ikut andil dalam mengentas kemiskinan yang terjadi dalam Indonesia dengan cara menuntut ilmu, berusaha, belajar, bekerja,dan berdoa. Satu hal yang harus diterapkan dalam mindset masyarakat Indonesia, bahwa “Bekerja dan berusaha kunci dari kesuksesan” dengan mindset seperti itu pengangguran diIndonesia akan sangat berkurang. Saya pernah mendengar kutipan dari Presiden Amerika John F Kennedy “Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu, Tapi tanyakan apa yang kamu beri kepada Negaramu”

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana