Kiat UMKM Bangkit di Masa Pandemi

Oleh: Romaulina Agatha Aurelia*

Saat ini Covid-19 telah menjadi masalah global dunia termasuk di Indonesia. Covid-19 sudah masuk ke Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan hingga kini bulan Desember 2020, masih sangat banyak masyarakat yang terkena Covid-19 dan terus bertambah setiap harinya. Virus Covid-19 ini sudah banyak diperbincangkan oleh banyak masyarakat dengan adanya penyebaran informasi melalui stasiun televisi hingga berita atau aplikasi di handphone, seperti Google, Youtube, Twitter, Instagram, Tiktok dan sosial media lainnya yang membuat masyarakat semakin khawatir dengan kondisi Indonesia saat ini. Maka dari itu, pemerintah melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk penanganan penularan Covid-19. Upaya tersebut, seperti menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau dirumah saja untuk menangani percepatan penyebaran virus Covid-19. 

Foto oleh Nuh Rizqi dari Pexels

Dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau di rumah saja menjadi kendala bagi seluruh masyarakat. Banyak masyarakat yang memiliki pekerjaan diluar kantor menjadi kesulitan dalam bekerja di rumah. Hal ini juga berdampak negatif bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, dikarenakan para karyawannya tidak dapat bekerja dengan maksimal. Dengan ketidakmaksimalan ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian besar sehingga banyak pekerja yang dirumahkan atau diberhentikan (PHK). Pemberhentian karyawan dapat membawa dampak negatif bagi masyarakat maupun negara, karena apabila semakin banyak masyarakat yang tidak bekerja maka akan banyak mengundang tindakan kriminal karena tidak mampu membayar kebutuhan hidup dirinya sendiri maupun keluarganya. Dampak lainnya, seperti menurunnya pendapatan negara dan meningkatnya biaya sosial yang harus dibayar oleh pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. 

Kesejahteraan masyarakat memang sangat penting bagi negara tetapi tidak selamanya negara akan menghidupi seluruh masyarakatnya. Dengan seiringnya waktu, masyarakat perlu mengembangkan inovasinya agar dapat merubah nasibnya sendiri. Banyak inovasi-inovasi baik yang bisa dikembangkan untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan tersebut bisa dimulai dari menjadi pebisnis atau wirausahawan yang mendirikan bisnis kecil atau yang lebih dikenal dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sebagai tujuan dasar untuk menghidupi kehidupannya. Apabila pebisnis tersebut mempunyai tujuan dan semangat yang tinggi untuk bisnisnya maka akan berpeluang tinggi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang sedang membutuhkan penghasilan. 

Dengan berbagai kebijakan pemerintah, seperti dirumah saja menjadi kendala juga bagi para pebisnis, yang harus tetap memproduksi dan tetap berjualan. Terutama wirausahawan kecil yang memikirkan berbagai strategi dalam bisnisnya agar penjualan tetap berputar dan berjalan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Strategi dalam bisnis sangat diperlukan bagi UMKM karena dapat mempengaruhi bisnis tersebut di kemudian hari dan tanpa adanya strategi, bisnis tersebut tidak akan bisa berkembang dan maju. Memiliki strategi yang baik dapat membawa manfaat bagi bisnis, seperti dapat memberikan arah jangka panjang yang akan dituju, mencegah munculnya masalah di masa mendatang, dan yang paling penting membantu bisnis beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang akan terjadi. Maka dari itu UMKM perlu menata ulang strateginya agar dapat berkembang dan maju. Berikut strategi yang dapat diterapkan agar dapat bertahan dan target penjualan semakin meningkat di masa pandemi: 

Pertama, lakukan analisis SWOT. SWOT kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunity, and Threat atau dalam bahasa Indonesianya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. SWOT ini perlu dilakukan oleh para wirausahawan karena dengan memakai cara ini, wirausahawan dapat mengetahui apa saja kekurangan dan kelemahan atau kekuatan dan peluang yang harus diambil agar usahanya dapat kembali dan berkembang. 

Kedua, mengecek persediaan dagang. Persediaan merupakan salah satu aktiva perusahaan yang penting karena transaksi penjualan berhubungan dengan stok persediaan yang ada. Melakukan pengecekan persediaan dagang sangat penting bagi para pebisnis agar stok tersebut tersedia pada saat diminta oleh pembeli. Selain itu, agar pebisnis dapat mengetahui stok persediaan sampai akhir periode agar barang dagang tidak tersisa banyak, dikarenakan dapat terjadi pemborosan biaya dan tidak efektif dalam pengelolaan barang dagang. Jika hal tersebut terjadi, maka akan berdampak kerugian bagi bisnis atau usaha tersebut. Selain itu juga perlu juga memperhatikan kualitas produk.

Ketiga, bergabung dengan komunitas. Banyak sekali manfaat jika bergabung dengan komunitas. Dengan bergabung ke komunitas, wirausahawan akan mendapatkan informasi-informasi penting seputar dunia usaha dan dapat belajar dari kisah perjalanan atau kiat dari para pengusaha lain. Selain itu, pebisnis akan mendapatkan banyak relasi bisnis dan pihak lainnya agar dapat bekerjasama serta mendapatkan bantuan pemasaran untuk usaha pebisnis. 

Keempat, perencanaan anggaran. Anggaran adalah suatu perencanaan yang disusun dalam bentuk angka dan meliputi seluruh kegiatan perusahaan pada periode tertentu. Dengan menyusun perencanaan anggaran, usaha atau perusahaan akan berhasil dan terarah karena dibantu oleh perencanaan yang matang. Para pelaku UMKM yang berhasil berdiri disaat pandemi karena mereka mengatur atau merencanakan anggaran dengan matang agar pengeluaran usaha tidak lebih besar dibandingkan dengan pemasukan. Dalam menyusun anggaran dengan tepat supaya dapat memangkas biaya yang kurang penting bagi usaha. 

Kelima, monitor usaha. Monitoring sangatlah penting untuk pebisnis agar bisa memantau serta mengetahui perkembangan bisnis. Selain itu, bisa juga mengevaluasi target, hasil usaha, serta strategi yang sudah dijalankan. Dalam hal ini pebisnis dapat tahu apa saja yang harus dipertahankan, dikurangi, atau ditingkatkan dalam membangun bisnis tersebut. Setelah itu, pebisnis perlu mengadakan rapat dengan para karyawannya untuk bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan. 

Keenam, beralih ke online. Pandemi Covid-19 ini memaksa ruang gerak masyarakat semakin terbatas dengan adanya PSBB dan juga aktivitas ekonomi pun tidak leluasa. Sehingga banyak transformasi yang dilakukan para UMKM dari offline ke online. Dalam hal tersebut bisa dijadikan solusi untuk para UMKM agar dapat bertahan dari masa pandemi ini. Dan juga, para pelaku UMKM dapat bergabung ke marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada dan lainnya yang dapat menambah penghasilan. Selain wirausahawan tidak akan rugi, masih banyak manfaat lainnya, seperti biaya operasional lebih rendah karena pelaku UMKM tidak harus memiliki toko fisik agar produk bisa dikenal. Dan juga pertumbuhan lebih cepat, hal ini dikarenakan cepatnya penyebaran informasi digital maka jumlah orang yang melihat produk tersebut akan lebih banyak dan lebih beragam. 

Ketujuh, membuat inovasi dan promosi. Inovasi sangatlah penting bagi para pebisnis karena dapat memotivasi mereka supaya dapat menciptakan inovasi baru dengan meningkatkan kualitas produk untuk menarik para pelanggan agar menjadi pelanggan setianya. Selain itu, inovasi juga berpengaruh terhadap para konsumen. Semakin banyak inovasi yang tercipta, maka konsumen akan merasa puas dalam membeli produk tersebut. Bahkan apabila inovasi tersebut sangat sesuai dengan keinginannya, konsumen akan mengeluarkan berapapun uang mereka demi membeli produk tersebut. Selain inovasi, promosi juga dibutuhkan dalam dunia bisnis. Strategi promosi tersebut sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan dan penjualan barang atau jasa, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu, dapat memberikan kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi dapat dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung antara produsen dan konsumen. Promosi dapat memberikan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pasar yang lebih luas lagi yang dapat dilakukan melalui media elektronik maupun media cetak.

Strategi diatas dapat dijalankan oleh semua pebisnis yang sedang menjalankan usahanya maupun yang baru menjalankan. Dapat diketahui bahwa dari ketujuh poin di atas, teknologi informasi, inovasi, dan kreativitas merupakan kesatuan dalam meningkatkan perekonomian para UMKM di Indonesia di tengah masa pandemi ini. Tetapi semua ini kembali lagi kepada pebisnis, apabila ingin usahanya bertahan dan berkembang, maka harus memiliki kemauan dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah. Ditambah lagi pemerintah juga membantu para UMKM, dengan memberikan modal atau bantuan untuk mempertahankan atau membangun para UMKM yang diharapkan dapat membantu masyarakat dan membantu perekonomian di Indonesia agar kembali bangkit lagi.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana