Kondisi Indonesia saat Pandemi

Oleh: Syifa Oktavia*

Sudah kita ketahui kondisi saat ini di negara kita sedang terpuruk atau bisa dibilang juga sedang tidak stabil. Oleh sebab itu perkembangan pesat dalam teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis data terintegrasi sudah diterapkan dalam berbagai industri di era ini. Dampak yang kita rasakan akibat adanya diantaranya ada lah maraknya bisnis dalam bidang transportasi munculnya Go Jek dan Grab sehingga masyarakat sudah tidak perlu bersusah payah dalam mencari sarana transportasi yang efisien. Dalam bidang perdagangan ada Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Shopee dan lain-lain. Dalam bidang finansial juga bermunculan berbagai macam aplikasi yang memberikan masyarakat kemudahan dalam melakukan transaksi. 

Foto oleh Tom Fisk dari Pexels

Untuk menjadi bangsa yang maju, tentunya Indonesia harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi harga mati apabila Indonesia tidak ingin tertinggal dalam percaturan global di era revolusi industri 4.0. Sumber daya manusia yang berkualitas patut menjadi perhatian dalam upaya menciptakan Indonesia menjadi bangsa yang maju, karena kreativitas dan inovasi menjadi faktor penentu keberhasilan untuk dapat bertahan di era yang penuh persaingan ini.

Di era perkembangan teknologi saat ini, kebanyakan masyarakat pada saat ini hanya bertindak sebagai pengguna atau objek pasar dari kaum marginal yang jeli dalam melihat perubahan dan dapat memanfaatkan perubahan tersebut. Dan amat sangat disayangkan apabila generasi muda, terutama mahasiswa yang dianggap mampu dalam menciptakan inovasi juga hanya bertindak sebagai pengguna pasif dari perkembangan teknologi. Mahasiswa bisa berperan aktif dengan bisa saja atau pun memperkaya literasi dan melakukan penelitian mengenai hal-hal yang belum diketahui agar kreasi dan inovasi dapat tercipta paa kita sendiri. Dan sudah seharusnya mahasiswa memiliki wawasan yang lebih luas dalam hal perkembangan teknologi, memanfaatkan waktu bukan hanya untuk memenuhi kepuasan diri sekedar mengetahui perkembanganya namun memilih mempelajari hal yang bernilai dan berpeluang bisnislah yang dapat mengasah keterampilan mahasiswa untuk bisa lebih berkembang.

Hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk ikut berperan dalam era industri ini dan mengambil langkah serta tempat sebagai kaum penggerak negara ini adalah dengan mengembangkan pola berpikir kritis dan tidak mudah tergerus dalam pengaruh negatif. Dikala pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan kondisi perekonomian Indonesia, Tiba tiba virus corona atau disebut covid-19 ini datang dengan segala dampak negatifnya di negara kita sendiri Indonesia pada pertengahan bulan maret lalu tahun 2020. Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat berpengaruh dalam segala aspek sosial, pendidikan, serta terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian negara Indonesia. Dengan adanya pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang “sangat tidak stabil”. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk “di rumah saja” maka banyak orang menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi dan komunikasi secara online. Seiring hal tersebut, penjualan listrik PLN ke rumah tangga pun otomatis jauh lebih meningkat. Dan banyak yang mengalami banyaknya kerugian dalam bidang makanan serta hal lainnya, dalam bidang makanan yang banyak mengalami kerugian dikarnakan sepi akan adanya pembeli sebagai pendagang pun merasa perekonomiannya cukup tidak memadai dikarnakan adanya virus covid-19 tersebut sebagai masyarakat kita harus tetap mematuhi protokol yang ada saat ini.

Dalam bidang pendidikan contohnya dalam pendidikan yang seharusnya menjalankan aktivitas belajar secara tatap muka tetapi dikarnakan kondisi saat ini harus digantikan secara online, disini bisa dipungkiri banyak yang mengalami berbagai macam kendala seperti sulit untuk mengakses jaringan internet, terbatasnya kuota ditambah juga belum semua yang memiliki teknologi canggih bagi yang kurang mampu. Dalam perekonomian untuk kondisi seperti ini banyak pt pt yang tersebar luas di Indonesia mengalami penurunan serta kerugian yang cukup banyak dikarnakan tidak ada omset masuk ataupun keuangan yang biasanya berjalan lancar terhambat untuk beberapa bulan belakangan ini serta mau tidak mau banyaknya karyawan  yang di phk untuk sementara waktu karna tidak bisa membayar gaji tetap dalam kondisi saat ini. Pemerintah pun segara turun tangan akan adanya kondisi perekonomian di Indonesia yang banyak penurunan pemerintah untuk saat ini setiap perbulannya membagikan makanan pokok dalam keluarga atau disebut bansos, bansos itu pun dibagikan untuk perrumah dalam perbulan sekali. Lalu kapan wabah Covid-19 ini berakhir dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia saat ini nah, diperkirakan puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada bulan April 2020 yang lalu dan diperkirakan akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020 namun hingga saat ini virus tersebut belum juga berakhir dari negara kita sendiri. Dampak tersebut banyak menimbulkan adanya ketidakpastian yang berkepanjangan sehingga membuat investasi negara sendiripun ikut melemah, serta banyaknya koruptor-koruptor yang memakai uang yang tidak patut seharusnya dipakai untuk membagikan bansos disetiap daerahnya. Kondisi tersebut membuat negara semakin mengalami penurunan dalam bidang perekonomian, hal ini harus ditindakan secara kenegaraan.

Kesimpulannya, oleh karena itu pemerintah perlu melakukan tidakan relaksasi pajak seperti pemberian potongan pajak disetiap tahunnya, percepatan pembayaran restitusi, dan penundaan pembayaran cicilan pajak khususnya yang terkena dampak paling parah, seperti transportasi dan pariwisata dan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan dan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta penundaan untuk pembayaran Listrik disetiap rumah atau bisa juga mengurangi biaya yang nominalnya cukup dibilang lebih murah dibandingkan sebelumnya, dalam memberikan kemudahan di setiap masyarakatnya serta tidak membuat beban akan adanya kondisi yang tidak stabil saat ini dikarnakan tidak ada peningkatan dalam perekonomian di Indonesia. Dan tidak banyak yang terlalaikan dalam kondisi yang sedang dialami untuk saat ini. Pemerintah harus lebih memperhatikan lagi disetiap masyarakat yang merasakan kekurangan yang terpuruk dan tidak menyulitkan kepada pihak siapapun dan dimanapun dan juga saling memudahkan agar tidak terjadi dampak-dampak yang bisa dibilang negatif. Mampu mengembangkan kuantitas serta kualitas yang ada untuk sekarang karna dalam kondisi yang kurang baik ini bisa saja mengembangkan sesuatu hal dalam berbagai aspek bidang yang bisa dijalankan, untuk bisa akan lebih  memperbaiki perkonomian yang belum stabil saat ini oleh karena itu sebagai masyakarat pula diharuskan memiliki potensi dan keunggulan yang ada dalam diri masing-masing agar mempermudah dan bisa mengembalikan secara perlahan perekonomian di negara kita sendiri yaitu Indonesia siap melawan covid-19 dalam kurun waktu yang sudah akan memasuki satu tahun belakangan ini dan semoga virus covid-19 ini segara berakhir di Indonesia pada waktu yang cepat.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana