Mencegah Penyebaran COVID-19: Pemanfaatan Teknologi Daring Dalam Pendidikan
Oleh: Diana Annisa*
Dunia digemparkan dengan mewadahnya virus corona yang menjadi bencana pandemi global. Wadah virus yang berawal dari kota Wuhan, china, dikenal dengan nama covid-19 menyebar cepat ke seluruh penjuru dunia. Tidak ada satu pun negara yang terbebas dari ganasnya virus covid-19 termasuk Indonesia yang terkena pandemi pada maret 2020.
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels
|
Tidak dapat dipungkiri wabah covid-19 mengguncang kehidupan manusia. Banyak korban jiwa berjatuhan karena cepat menyebarnya wabah Covid-19 dan negara yang belum siap melawan wabah covid-19. Untuk memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan di setiap daerah. Kebijakan yang diberikan pemerintah Indonesia tersebut menjadikan terjadinya perubahan-perubahan besar, seperti pada bidang ekonomi, bidang kesehatan, maupun bidang pendidikan.
Dalam kondisi perubahan-perubahan tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan melakukan setiap aktivitas di rumah saja termasuk dalam bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan peraturan untuk melakukan upaya dalam bidang pendidikan agar para pelaku pendidikan baik pendidik maupun peserta didik tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan cara berbeda. Pelaksanaan pendidikan dalam masa pandemi dilakukan dengan sistem Study from Home (Belajar dari rumah) atau pembelajaran jarak jauh.
Melalui surat edaran Kemendikbud RI nomor 3 tahun 2020 mengenai pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada satuan Pendidikan, dan Surat Sekjen Mendikbud nomor 35492/A.A5/ HK/ 2020 tanggal 12 Maret 2020 perihal Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Kementerian Pendidikan dan Kebudayana mendorong pelaksanaan pendidikan dalam proses belajar mengajar dilakukan melalui daring.
Pelaksanaan pembelajaran daring tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan Teknologi Daring. Teknologi Daring merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat membantu dalam berkomunikasi terutama komunikasi dua arah pada jarak yang jauh. Teknologi Daring merupakan komunikasi yang saling bertukar dan telah terhubung dapat digunakan secara serempak yang melibatkan banyak orang atau hanya dengan dua orang saja. Teknologi Daring membutuhkan perangkat pendukung seperti Komputer, Smartphone atau alat bantu lainya yang digunakan sebagai perantaranya terutama harus terhubung dengan Internet. Dengan Teknologi Daring diharapkan pelaksanaan proses belajar dan mengajar tetap berjalan secara normal.
Teknologi Daring dalam pelaksanaan proses belajar dan mengajar melalui sarana E-Learning atau pembelajaran online dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah dan berinteraksi dengan jarak dan tempat berbeda. Berbagai platform disediakan sebagai sarana E-Learning yang digunakan oleh peserta didik dengan maksud mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh. Platform mempermudah para pendidik untuk melakukan penilaian terhadap peserta didik meskipun tidak dilakukan secara tatap muka langsung, dengan memanfaatkan berupa google meet, microsoft teams, dan zoom sebagai media untuk melakukan diskusi online tatap maya yang bisa melibatkan lebih dari dua orang, google form dan google classroom sebagai media melakukan pengumpulan tugas, pengadaan ujian dan tes, ataupun group whatsapp sebagai media komunikasi alternatif tanpa tatap maya.
Pembelajaran jarak jauh menjadikan pendidik harus memutar otak menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar. Pendidik berinovasi dalam penyampaian materi melalui beberapa situs media sosial seperti facebook, youtube, instagram, dan lain sebagainya. Sama halnya pendidik, peserta didik dapat memanfaatkan situs media sosial bukan hanya sebagai kepentingan pribadi tetapi juga dalam memenuhi tugas yang diberikan oleh pendidik. Dalam hal ini, pemanfaatan teknologi daring menunjang keberhasilan pembelajaran daring di tengah pandemi sebagai solusi mencegah penyebaran Covid-19.
Dalam pemanfaatan teknologi daring dalam bidang pendidikan tentu menghadirkan beberapa hambatan. Hambatan utama yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku pendidikan, khususnya bagi pendidik dan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran daring tidak terlepas dari jaringan internet yang dibutuhkan untuk mengakses platform sebagai sarana E-Learning. Akses jaringan internet yang tidak merata inilah yang menjadi hambatan utama.
Hal ini dibuktikan oleh Jamalul Izza, selaku ketua umum Asosiasi Penyelenggarakan Jasa Internet Indonesia (ASPJII). Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sekitar 74 ribu desa, yang diantaranya masih banyak desa yang tidak bisa menikmati jaringan internet seperti daerah-daerah lainnya. Hal tersebut dilatar belakangi salah satunya faktor letak geografis ndonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
Dalam lingkup lain, hambatan yang terjadi baik pada pendidik maupun peserta didik dituntut untuk bisa mengoperasikan sistem pembelajaran secara online dengan baik yang menjadi hal baru secara menyeluruh. Kesiapan Sumber Daya Manusia menjadi bagian terpenting dalam mencapai keberhasilan pembelajaran online, kesiapan ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menggunakan dan mengolah berbagai sistem teknologi yang dimanfaatkan dalam jalannya pembelajaran daring.
Semangat belajar peserta didik juga menjadi perhatian dalam pembelajaran daring. Pemanfaataan teknologi daring menjadi tantangan tersendiri bagi peserta didik untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi keahlian dalam mengoperasikan sistem teknologi yang menjadi kebutuhan proses pembelajaran daring. Semangat belajar peserta didik menjadi menurun dibandingankan ketika pembelajaran tatap muka langsung terjadi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah selama pembelajaran daring berlangsung peserta didik diwajibkan untuk belajar dirumah masing-masing yang memaksa peserta didik untuk mempelajari dan memahami materi pembelajaran secara mandiri tanpa didampingi pendidik.
Efektivitas waktu belajar dalam pembelajaran jarak jauh juga mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Peserta didik merasa sulit dalam menetukan waktu yang tepat untuk belajar di rumah. Lingkungan sosial keluarga yang kurang kondusif menyebabkan peserta didik tidak dapat fokus untuk melakukan pembelajaran.
Selain itu, perubahan besar dalam beberapa bidang sektor salah satunya pada bidang ekonomi yang juga menjadi hambatan dalam pembelajaran jarak jauh. Banyak orang tua dari peserta didik yang mengalami dampak ekonomi atas terjadinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Orang tua peserta didik yang kehilangan pekerjaan menjadi banyak peseeta didik yang tidkak memiliki smartphone, laptop ataupun komputer. Sehingga peserta didik tidak dapat melakukan pembelajaran jarak jauh yang menjadikan mereka harus putus sekolah.
Wabah Covid-19 yang belum berakhir hingga Desember 2020. Dilansir oleh worldometers.info pukul 08.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia hari ini per Rabu (9/12/2020) yakni mencapai 68.538.470 kasus. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 1.561.966 orang meninggal dunia dan 47.438.762 pasien telah sembuh. Ada 19.537.742 kasus aktif atau pasien dalam perawatan yang tersebar di berbagai negara.
Pemanfaatan teknologi daring dalam bidang pendidikan masih akan terus digunakan. Bahkan saat pandemi berakhir nanti. Pemanfaatan teknologi daring dalam bidang pendidikan tidak akan ditinggalkan sebanyak seratus persen walau kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung sudah dilakukan. Hal ini terjadi sebagai faktor pendukung pada era industri 4.0, dimana pemanfaatan terhadap teknologi harus digunakan secara maksimal untuk melakukan persaingan secara global. Pemanfaatan Teknologi daring dilakukan untuk meningkatkan mutu dan relavansi pendidikan yang tinggi agar menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
Posting Komentar untuk "Mencegah Penyebaran COVID-19: Pemanfaatan Teknologi Daring Dalam Pendidikan"