MUDA BERWIRAUSAHA
Oleh: Salsabila Snelia*
Judul yang saya ambil ini sangatlah cocok dengan keadaan dunia wirausaha di era industri 4.0 saat ini. Mengapa demikian? Di dalam dunia wirausaha sekarang ini terlihat dengan jelas bahwa tidak hanya ditekuni oleh orang-orang dewasa atau “berumur” saja. Muda-mudi sudah banyak yang terjun berwirausaha dan tak kalah lihainya dengan para senior. Bahkan, banyak inovasi-inovasi baru yang muncul berkat tangan anak-anak muda. Mulai dari bidang kuliner, fashion, design, dan lain-lain.
Lalu, apa hubungannya era industri 4.0 dengan muda-mudi yang berkecimpung di dunia wirausaha? Kemajuan teknologi yang begitu pesat mempermudah segala aspek kehidupan umat manusia, termasuk juga kewirausahaan. Internet, media sosial, dan e-commerce membantu untuk memasarkan produk yang kita jual ke khalayak yang lebih luas. Dengan jangkauannya yang sangat luas dan juga tidak terbatas, membuat produk kita lebih dikenal oleh orang-orang baru dibandingkan berjualan dengan cara konvensional.
Tidak diragukan lagi bahwa mayoritas kaum muda atau remajalah yang fasih dalam berteknologi dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga, muda-mudi berada lebih unggul dalam penggunaan teknologi untuk berwirausaha. Tidak hanya sekadar digunakan untuk menjual produknya begitu saja, namun juga promosi dan iklan yang dibuat semenarik mungkin sehingga membuat para calon konsumen penasaran akan produk yang ditawarkan. Lagi-lagi strategi promosi dengan cara yang unik nan nyeleneh berasal dari ide kaum muda yang dapat menarik perhatian orang banyak.
Kemajuan teknologi yang ada pun mempermudah kita untuk menemukan tutorial-tutorial dalam membuat suatu karya atau kerajinan yang dapat dijadikan sebagai ide usaha. Tidak sedikit para remaja yang menjual produknya dari hasil karya yang dibuat berdasarkan vidio tutorial di youtube, internet, atau pun media sosial lainnya. Dengan ide kreatifnya, mereka dapat melihat peluang usaha yang kemungkinan akan disukai oleh masyarakat.
Banyak juga kaum muda yang berwirausaha berdasarkan kemampuan yang dimiliki, seperti pandai memasak, mendesain, menjahit, menyulam, mengukir, dan melukis. Hal-hal tersebut jika ditekuni dengan baik dapat menghasilkan uang dan menjadi sumber penghidupan mereka. Melalui hal-hal yang menjadi keahlian untuk menghasilkan uang merupakan keringanan dalam mencoba berwirausaha, karena mereka tidak perlu repot untuk memikirkan akan berwirausaha apa.
Tidak sedikit juga anak muda yang berwirausaha karena lingkungan keluarganya yang memang bergelut dalam dunia wirausaha. Dan tidak jarang juga bahwa usaha yang dijalani tersebut merupakan usaha keluarga yang sudah dibangun oleh orang tua mereka. Dengan begini, mereka tidak perlu merasakan kesulitan dalam mencari bidang usaha apa yang harus dibuat dan juga mendirikannya dari nol. Hal terpenting dalam melanjutkan usaha keluarga adalah niat dan keinginan dari hati untuk menjalankannya.
Selain lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan pun mempengaruhi keinginan mereka untuk berwirausaha. Melihat teman sebaya mempunyai penghasilannya sendiri membuat muda-mudi terpacu untuk melakukan hal yang sama. Bahkan banyak di antara mereka yang lebih sukses dibandingkan temannya yang sudah berwirausaha terlebih dahulu. Hal seperti ini bisa saja terjadi karena strategi pemasaran yang lebih tepat, produk yang dijual lebih memikat, atau harga yang ditawarkan lebih merakyat.
Semakin kesini juga semakin banyak anak muda yang mulai berpikir untuk berwirausaha dibandingkan dengan kerja kantoran. Dimana mereka sudah memiliki pemikiran bahwa ingin menjadi “bos” dan mempekerjakan orang lain. Biasanya pemikiran-pemikiran seperti ini dimiliki oleh muda-mudi yang tidak ingin bekerja dibawah aturan dan tuntutan orang lain. Sehingga, bisa dibilang berwirausaha ini seperti menjadi alternatif bagi orang-orang yang ingin kebebasan atas pekerjaan yang mereka lakukan.
Tentu saja dengan begitu ada plus dan minusnya yang harus diketahui sebelum kaum muda membuka usahanya sendiri. Apalagi jika berpikir bahwa berwirausaha ini akan menjadi mata pencaharian hingga tua nanti. Ada baiknya jika dimulai dari plusnya terlebih dahulu, agar menimbulkan rasa keinginan untuk memulai berwirausaha. Baru setelah itu akan dibahas minusnya, yang mana akan menjadi pertimbangan bagi anak-anak muda sebelum mencoba masuk ke dunia kewirausahaan.
Poin-poin “tambah” dari berwirausaha yaitu:
Pertama, lebih bebas serta tidak ada tekanan dari siapapun. Ketika kita membuka usaha, bebas hukumnya bagi para pendiri untuk berkreasi terhadap produknya, jam operasional usahanya, menjadikan diri kita di posisi apa, dan masih banyak lagi. Ditambah lagi tidak ada tekanan dari atasan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Karena saat kita memulai berwirausaha, kita sendirilah yang menjadi bos atas pekerjaan yang kita punya.
Kedua, punya banyak kesempatan untuk berkembang. Dibandingkan dengan pekerja kantoran yang kehidupan pekerjaannya monoton dan begitu-begitu saja, seorang wirausahawan bebas “bergerak” melakukan apa saja untuk mengembangkan pekerjaannya. Bisa dibilang mengeksplor berbagai macam usaha dan mencari yang cocok bagi diri kita. Sehingga, aktivitas yang dilakukan para wirausahawan tidak bersifat monoton dan terlalu sibuk.
Ketiga, memberdayakan banyak orang. Saat membuka usaha, kita tidak dapat melakukan segala sesuatunya sendirian. Perlu adanya tenaga orang lain yang membantu kita dalam menjalankan usaha yang dimiliki. Terutama seiring berkembangnya usaha kita, pasti membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan begitu kita telah membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang, khususnya masyarakat tidak mampu. Sehingga, apa yang telah kita lakukan tersebut merupakan hal baik karena menolong orang lain.
Selain poin tambah yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga poin-poin “minus” dari berwirausaha yang perlu diketahui.
Pertama, tidak memiliki manajemen diri yang baik. Bagi seseorang yang ingin berwirausaha, penting untuk mereka pandai dalam mengatur diri sendiri. Mengapa? Jika seorang wirausahawan tidak bisa mengatur dirinya sendiri, bagaimana mungkin ia dapat mengatur usaha yang dibangun. Karena, dalam berwirausaha tidak ada atasan yang “mendorong” kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan hasil yang baik.
Kedua, tidak memiliki tekad. Seorang wirausahawan haruslah memiliki tekad dan mental yang kuat. Karena banyak pendatang-pendatang baru dalam dunia wirausaha yang saling berlomba-lomba mencapai kesuksesannya. Jika kita memiliki tekad dan juga mental yang lemah, lama kelamaan usaha kita akan tersingkirkan oleh orang-orang yang memang berani dan pantang menyerah.
Ketiga, takut gagal. Tidak semua para wirausahawan sukses mencapai kesuksesannya dengan satu kali percobaan usaha yang didirikan saja. Calon wirausahawan yang di dalam dirinya masih ada rasa takut dalam mengalami kegagalan akan sulit untuk memulai atau menjalankan usahanya. Kegagalan merupakan suatu hal yang wajar dalam berwirausaha, apalagi jika baru mencobanya pertama kali.
Berdasarkan plus dan minus yang sudah disebutkan di atas, dapat dijadikan acuan bagi kaum muda yang ingin memulai berwirausaha untuk memperbaiki dan menyiapkan diri secara matang sebelum mendirikan usahanya. Tidak lupa juga di era sekarang ini untuk pandai dalam berteknologi agar memudahkan kita untuk menjalankan usaha yang telah didirikan dengan sebaik-baiknya.
*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
Menarik dan sangat bermanfaat :)
BalasHapusTerima kasih atas feedbacknya:)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantap sekalii artikelnya salsaa��
BalasHapusTerima kasih steviee:)
Hapuswah artikel yg sangat menarik sekali
BalasHapusTerima kasih finaa:)
HapusSaangat bermanfaat sekali artikelnya, terima kasih
BalasHapusTerima kasih kembali afrii:)
HapusKeren sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih ruth:)
Hapus