Nasib Sampah pasca Pandemi Covid-19
Foto oleh Magda Ehlers dari Pexels
|
Oleh: Waras Wicaksono*
Sobat dunia kampus, apa yang akan terus dihasilkan manusia hingga manusia punah dari muka bumi ini? Sampah Jumlah penduduk terus bertambah dan peradaban semakin maju. Tiap negara berlomba-lomba untuk membangun berbagai sektor demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun, terkadang manusia lupa, setiap kegiatan yang dilakukan di muka bumi akan menghasilkan sampah. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa membawa petaka. Banyak negara gagal mengelola sampah, sehingga sampah tersebut berbalik dan menjadi masalah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Kembali lagi ke topik pembahasan, bagaimana nasib sampah pasca pandemi Covid-19 ? Memang tidak bisa dipungkiri bahwa mewabahnya Covid-19 ini juga memberikan dampak yang tidak diharapkan, seperti merosotnya ekonomi negara hingga persoalan sampah. Pandemi Covid-19 cukup mengubah pola hidup manusia, terutama dalam menghasilkan limbah. Penggunaan masker dan peralatan medis lainnya meningkat. Limbah ini juga ditambah dengan peningkatan belanja online dari rumah yang menambah hasil sampah rumahan setiap orang.Sampah Sampah tersebut biasanya sampah plastik Hal itu dikarenakan, penggunaan plastik dinilai lebih mudah, mudah, dan relatif aman untuk digunakan sebagai kemasan pengiriman barang. Penggunaan plastik dalam mengemas suatu barang pun biasanya tidak hanya satu jenis plastik. Mulai dari tempat kemasan barang itu sendiri, selotip, bubble wrap, hingga plastik lapisan terluar kemasan, tak cukup sampai di situ, biasanya pihak ekspedisi juga menambahkan lapisan plastik lagi, dalam satu kali pengiriman satu paket saja sudah membutuhkan begitu banyak plastik. Apalagi, selaku konsumen juga tidak mau mengambil risiko tertular Covid-19. Begitu paket tiba di rumah, paket akan langsung disterilkan, dibuka, dan kemasannya pun langsung dibuang. Sehingga tidak heran kalau sampah plastik kian bertambah.
Tahukah anda, bahwa setiap harinya Anda saya kita semua menghasilkan 0,7 kg – 0,75 kg sampah atau bahkan bisa bertambah setiap harinya. Bayangkan, berapa banyak sampah yang dihasilkan di Jakarta dengan jumlah penduduk mencapai angka 11 juta jiwa? Tentu saja jumlahnya banyak sekali.
Sering kali, sampah tidak diperdulikan oleh masyarakat atau dipandang sebelah mata. Tempat umum yang sering kita jumpai, sering kita lihat, selalu terdapat slogan bertuliskan “buanglah sampah pada tempatnya” hanya dibaca oleh masyarakat tanpa dilakukan. Bahkan masih banyak jutaan manusia yang seakan lupa bahwa perilaku konsumerismenya telah membawa petaka baru bagi bumi pertiwi.
Pola pikir masyarakat modern yang menuntut kemudahan memang menjadi akar masalah. Dengan ada nya Covid-19, masyarakat semakin tidak peduli akan proses sampah yang mereka buang, karena yang ada di pikiran mereka “yang penting beres”, katanya. Ketika sampah sudah diangkut dan membayar iuran setiap bulan, selesai sudah persoalan. Namun, pernahkan terbesit di benak Anda, ke mana sebenarnya sampah-sampah yang dibawa tukang sampah berakhir? Berikut tahapan proses nasib sampah pasca pandemi Covid-19.
Tahap pertama : Tak semua pekerjaan bisa melakukan Work From Home (WFH) di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19). Kekhawatiran terkena COVID-19 turut dirasakan petugas pengangkut sampah. Sampah rumah, kantor, sekolahan biasanya diambil oleh tukang sampah, lalu sampah yang berada di jalanan dan tempat umum biasanya dibersihkan oleh tukang sapu atau Dinas kebersihan. Sampah sampah yang bercampur dengan sampah kebun, seperti daun, dahan pohon, dan tanah itu kemudian harus dipisah terlebih dahulu, Plastik, botol, kardus, kertas dipisahkan dan ditaruh di dalam plastik besar. Sampah kebun ditaruh ke gerobak, lalu diinjak-injak agar gerobak muat menampung sampah ratusan kilo oleh tukang sampah, begitu juga dengan Dinas kebersihan. Selain tukang sampah dan Dinas kebersihan ada lagi pemulung, pemulung disebut ada ujung tombaknya industri daur ulang dan pabrik daur ulang. Biasanya kalau pemulung mengambil barang yang sifatnya bisa di daur ulang seperti kertas botol shampo plastik kresek kardus.
Tahap kedua : Setelah semua sampah terkumpul dan dimuat dalam gerobak, tukang sampah dan Dinas kebersihan pun membawa sampah tersebut ke Bank sampah, perlu diketahui Bank sampah tersebar di seluruh Indonesia, Sayangnya, tidak semua sampah berakhir di tempat Bank sampah, masih ditemukan perilaku masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, seperti di sungai, lahan kosong, bahkan di laut. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan dan bisa merusak ekosistem di daerah tersebut.
Tahap ketiga : Bank sampah membeli sampah kita, kemudian dijual ke pengepul untuk diproses lebih lanjut. Proses ini termasuk diekspor ke Cina untuk didaur ulang menjadi produk baru. Sampah Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem global dalam bentuk ekspor dan impor sampah, terutama sampah plastik. Di sisi lain, Indonesia juga ternyata berperan sebagai importir sampah plastik.
Tidak bisa dipungkiri Cina merupakan pengimpor terbesar sampah plastik dari berbagai negara. Mulai dari Amerika Serikat sampai Indonesia mengekspor sampah plastiknya ke sana. Faktanya, volume sampah plastik yang kita hasilkan secara global terlalu besar hanya untuk bisa didaur ulang di Cina. Sampah plastik yang masih mengandung kontaminan lebih berpotensi berakhir sebagai residu lalu menjadi pencemar air, tanah dan udara.
Cina juga menerapkan standar yang tinggi terkait kandungan kontaminan sampah plastik yang dapat diekspor ke sana. Perjalanan suatu produk menjadi sampah plastik bersih berstandar tinggi yang dimaksud merupakan sebuah proses panjang yang mahal. Kita membutuhkan tenaga secara manual membersihkan label produknya. Kita memerlukan air untuk mencuci lumpur yang menempel pada sampah botol plastik. Kita memerlukan listrik untuk mencacahnya menjadi pellet sebelum bisa diekspor ke Cina. Ironisnya, diantara proses itu, kita memerlukan minyak bumi untuk mengangkutnya dari satu tempat ke tempat lain termasuk mengekspornya ke Cina
Ketika Covid-19 mulai merebak di Cina, dampaknya tidak hanya ke eskalasi situasi epidemi menjadi pandemi dalam kurun waktu singkat, tapi arus keluar masuk ekspor impor barang antar negara juga terganggu. Tak terkecuali dengan ekspor impor sampah plastik, yang kemungkinan pengepul sampah di Indonesia sedikit rugi, dikarenakan proses impor sampah tersebut terhenti, keuntungan nya pun bisa bisa hanya 50% dari sebelum pandemi ini.
Di masa yang akan datang, tentu perkembangan teknologi di berbagai sektor seperti industri, kesehatan, pendidikan, pertanian, dan sebagainya akan terus berlanjut. Terlebih, mengacu pada pernyataan Pak Jokowi, Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi pada 2020-2030. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan di berbagai sektor akan meningkatkan produksi sampah, baik volume dan jenisnya. Dalam waktu yang sama, penduduk, peradaban, dan jumlah sampah menuntut kebutuhan yang sama, yakni lahan. Mau kemanakah sampah-sampah masa depan dikuburkan jika Indonesia tetap bertahan dengan sistem sanitary landfill?. Mau berapa luas lagi lahan Indonesia akan dihuni sampah? Mau sebanyak apa masalah kesehatan dan degradasi lingkungan akibat sampah?
Sebagai individu, kita memiliki peranan dalam pengelolaan sampah Indonesia. Kita memiliki kuasa untuk menghasilkan sampah jenis apa. Kita juga memiliki kuasa untuk tidak menghasilkan sampah jenis apa. Kita selalu dapat mencegah produksi sampah plastik kita, dengan detoksifikasi memakai plastik sekali pakai, mulai hari ini! Ayo sobat dunia kampus mulai kurangi sampah plastik yuk!
*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
jadi gitu ya nasib sampah sampah berakhir kemana
BalasHapusiya seperti itu clearance nasibnya, terimakasih ya sudah membaca artikel ku
Hapusnice info
BalasHapusTerimakasih Rifa sudah membaca artikel ku
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBetul sekali mas waras wicak sono, saya sangat menyetujui artikel ini
BalasHapusTerimakasih elvira sudah membaca artikel ku
Hapusterimakasih sudah membaca artikel ku
BalasHapusLanjutkan
BalasHapusbaik
HapusMantap
BalasHapusTerimakasih
HapusTerimakasih
BalasHapusMantap👍
BalasHapusterimakasih sudah membaca artikel saya
Hapusartikelnya bagus sekali mas waras
BalasHapuswah terimakasih ya
HapusBagusss bangettt belajar terus boss semangattttt 🙏
BalasHapusterimakasih Nadila sudah membaca artikel nya
HapusAne mau tanya kan sekarang lagi pandemi kantong plastik belanja ga boleh dipake apa selesai pandemi kantong plastik belanja boleh dipakai lagi atau tidak mohon dijawab
BalasHapussepertinya tidak mawardi, dikarenakan adanya larangan memakai kantong plastik sekali pakai, dan dianjurkan menggunakan tas belanja / tas yang sifatnya mengangkut barang barang
HapusSyukron kasiron
Hapusya terimakasih sudah membaca
HapusDan terus bagaimana cara menghadapi pandemi dan banjir saran nya bagaimana 🙏
BalasHapusUntuk menghadapi pandemi Jaga kesehatan tubuh selama masa pandemi, pakai maskermu, hindari kerumunan orang, dan jangan lupa cuci tangan.
HapusUntuk menghadapi banjir peran kita sebagai masyarakat jangan membuang sampah ke kali , sungai atau selokan
Makasih sob udh dijawab
Hapusnice artikel
BalasHapusTerimakasih
HapusArtikel nya bagus sekali pak waras
BalasHapusTerimakasih
HapusArtikel nya bagus, menjelaskan dari apa itu sampah,jenis²sampah, apa bahaya dampaknya dari masa kini hingga masa depan, faktor apa saja yg terlibat mengenai sampah, dan pas lgi masa pandemi seperti ini pun kita tahu, bahwa kesadaran sendiri akan kebersihan memengaruhi semua makhluk hidup, dan ekosistem, sekali lgi Artikel ini bagus untuk mengingat kan kesadaran kita mengenai sampah, bagus waras terima kasih info dan artikel nya
BalasHapusTerimakasih
HapusSalut si lau bisa bikin artikel kayak gini , kembangkan terus brother. Sukses selalu
BalasHapusNice terimakasih atas informasinya
BalasHapusterimakasih sudah membaca artikel nya emil
HapusArtikel nya bagus semoga jadi orang sukses
BalasHapusaamiin , terimakasih ya
Hapusnice artikel
BalasHapusNice info gan
BalasHapusTerimakasih
Hapusmantapppppppppp brooooo
BalasHapusup
BalasHapusoke terimakasih
Hapusbagus bgt artikel nya
BalasHapusterimakasih ya
HapusKECE infonya, kebantu banget buat sadar sama keadaan sekitar, sama apa yang sebenernya terjadi di belakang layar, dan apa yang bisa kita perbuat ke depannya. SEMANGAT TERUS KAK!��
BalasHapuswah saya tau ini siapa , terimakasih ya 🙌
HapusArtikelnya sangat bermanfaat, pemilihan judul pun sesuai dengan keadaan saat ini dan penulisan jg cukup bagus. Terimakasih kpd penulis dan pemilik blog yang sudah menyajikan artikel ini ��
BalasHapusTerimakasih naila
HapusN
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNice Artikelnya, jadi kita diajarkan utk mempunyai kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya👍
BalasHapusTerimakasih Sholeh sudah membaca artikel ini
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusE
BalasHapusok
BalasHapusTerimakasih ya sudah membaca
HapusLuar Biasa Artikelnya 👍
BalasHapusoke terimakasih ya
BalasHapusKeren, terimakasih
BalasHapusTerimakasih ya
Hapusinformatif juga ras artikel lu, lanjut kan
BalasHapusTerimakasih ya sudah membaca artikel saya :)
HapusBaguss artikelny:)
BalasHapusTerimakasih ya sudah membaca artikel saya :)
Hapusya terimakasih sabdan sudah membaca
BalasHapusNice artikel
BalasHapusTerimakasih ya sudah membaca artikel saya
Hapusinfo bagus nih, biar matanya pada terbuka
BalasHapusterimakasih sudah membaca artikel ini
HapusMantap...
BalasHapusTerimakasih ya
HapusNice
BalasHapusBaik terimakasih ya
Hapusgoodd,i like it
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCukup menarik untuk dibaca dan mudah sekali untuk dipahami, lanjutkan karyamu sobat:*
BalasHapusTerimakasih ya sudah membaca artikel ini
HapusKeren
BalasHapusoke mantap
HapusFaiz dan Yani , terimakasih ya sudah membaca artikel ini
Hapuslanjutkan karyamu
BalasHapusBaik terimakasih
Hapussaya kasih 10 bintang buat artikel ini
BalasHapusWah terimakasih ya
HapusTerimakasih ya sudah membaca artikel ini
BalasHapusTerimakasih info nya sobat
BalasHapusTerima kasih sobat
BalasHapusTerimakasih teman,sudah membaca artikel ini
HapusArtikelnya sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih rizka
HapusGimana si cara menghasilkan money disaat pandemi, kan sekarang ini susah bener cari pekerjaan
BalasHapusGimana si cara menghasilkan money disaat pandemi, kan sekarang ini susah bener cari pekerjaan
BalasHapusada banyak cara untuk dilakukan
Hapusmisal berdagang secara online dengan melakukan pengiriman barang sesuai prosedur atau menggunakan media sosial untuk mendapatkan uang seperti membuat akun YouTube dan lain lain