Pandemi, dengan segala dampak yang ditimbulkannya
Oleh: Indah Dwi Navita*
Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi bencana nasional, yaitu mewabahnya virus corona (COVID-19). Sejak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo tanggal 2 Maret 2020 bahwa ada dua orang WNI yang positif corona, jumlahnya hari ke hari semakin bertambah. Per tanggal 11 Mei 2020, kasus COVID-19 sebanyak 35.295 setelah ada penambahan sebanyak 979 orang. Ada 12.636 orang yang sembuh dan 2.000 orang yang meninggal dunia karena virus ini. Sejumlah ahli memperkirakan kasus COVID-19 ini akan terus bertambah jika masyarakat masih ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Foto oleh Polina Zimmerman dari Pexels
|
COVID-19 muncul pertama kali di Wuhan, China pada Bulan Desember 2019 dan terus menyebar ke berbagai negar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk menekan banyaknya jumlah kasus COVID-19, pemerintah telah meliburkan sekolah untuk belajar di rumah, para karyawan untuk bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah. Kalau pun keluar rumah, hanya untuk kepentingan mendesak saja, seperti belanja kebutuhan pokok yang sudah habis, tapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat bandel, belum mau mengindahkan imbauan tersebut. Jalanan tetap ramai dengan aktivitas masyarakat. Masih banyak warga yang keluar rumah hanya untuk nongkrong di luar atau bertemu dengan teman yang jelas – jelas tidak begitu penting.
Virus Corona Covid-19 mengancam berbagai negara di belahan dunia, salah satunya Indonesia. Masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan untuk mencegah penularan virus ini. Ada beberapa cara untuk mencegah penularan Covid-19 ini. Rajin mencuci tangan, walau terdengar umum, namun mencuci tangan adalah pangkal kebersihan dan kesehatan. Tangan adalah sumber kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan beragam penyakit. Cuci tangan minimal 20 detik dengan menggunakan sabun, dan air mengalir. Langkah ini efektif membunuh kuman dan bakteri, termasuk virus corona. Kenakan masker, meskipun virus corona tidak menular lewat udara, upayakan untuk menggunakan masker agar tetap terlindungi dari virus. Hindari bersentuhan, berpelukan, dan berjabat tangan, adalah hal yang harus dihindari. Dengan menghindari kontak kulit maka tak ada kemungkinan perpindahan virus dan kuman yang terjadi. Tingkatkan imunitas tubuh, hindari stres, makan makanan bergizi yang kaya vitamin dan mineral serta lakukan olahraga ringan agar badan tetap fit selama PJJ di rumah. Saat imunitas tubuh baik, maka akan memperkecil kemungkinan Anda untuk terkena virus corona yang membahayakan kesehatan
Kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu untuk tetap sehat orang rela melakukan apa saja. Ada beberapa cara untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat dan bersih. Perbanyak minum air putih, ini adalah cara yang mudah untuk menjaga kesehatan namun masih saja ada orang yang jarang minum air putih. Sebagian besar dari kita sebenarnya seringkali kurang minum cukup air setiap hari. Ini tentu hal yang tidak baik sebab seperti kita ketahui air sangat penting bagi tubuh kita. Ini karena kita kehilangan air setiap hari melalui urine, buang air besar, keringat dan pernapasan, sehingga kita perlu mengisi asupan air kita. Tidur dan istirahat yang cukup adalah salah satu kunci dari kebiasaan hidup yang sehat. Ini sangat beralasan sebab tubuh sangat membutuhkan istirahat untuk dapat beraktifitas kembali dengan maksimal. Cukup istirahat dan tidur juga mencegah penuaan dini. Berolahraga teratur, penelitian telah menunjukkan bahwa berolahraga setiap hari membawa manfaat luar biasa bagi kesehatan kita, termasuk peningkatan rentang hidup, menurunkan risiko penyakit, kepadatan tulang yang lebih tinggi dan penurunan berat badan. Jika tidak punya waktu untuk berolahraga atau pergi ke pusat kebugaran, berjalan kaki atau berlari di sekitar lingkungan rumah.
Virus corona tidak hanya menyerang kesehatan secara fisik, namun juga menyerang kesehatan mental secara individu. Gangguan kesehatan mental yang terjadi selama pandemi ini disebabkan oleh berbagai hal contohnya seperti takut terhadap wabah pandemi corona, kesedihan atau kesepian karena jauh dari keluarga, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari - hari, dan kebingungan akibat informasi yang simpang siur dan tidak tahu mana berita yang benar. Hal - hal seperti itu pun juga bisa memengaruhi orang yang sehat secara mental dan fisik. Ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi virus corona. Sebenarnya tips untuk menjaga kesehatan fisik dengan kesehatan mental tidak jauh berbeda bahkan cenderung sama. Pertama, melakukan aktivitas fisik, dengan melakukan aktivitas fisik dijamin tubuh anda akan memproduksi hormon yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood yaitu hormon endorfin. Kedua, makan makanan yang bergizi, asupan nutrisi yang cukup dapat menjaga kesehatan mental kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketiga, menghentikan kebiasaan yang buruk, contoh dari kebiasaan buruk adalah sering bergadang. Jika kita sering begadang, anda akan lebih mudah mengalami kecemasan dan mood menjadi buruk atau tidak stabil. Keempat, melakukan atau membuat rutinitas sendiri, seperti melakukan hobi atau kegiatan yang kita sukai dikarenakan selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut akan menghilangkan rasa jenuh. Kelima, memilah informasi dengan bijak, pilah informasi secara kritis dan bijak dan dapatkan informasi mengenai pandemi ini hanya dari sumber terpercaya. Keenam, menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman, ceritakan kekhawatiran dan kecemasan yang kita rasakan kepada keluarga dan teman. Dengan begitu, tekanan yang kita rasakan dapat berkurang sehingga kita bisa lebih tenang. Gangguan kesehatan mental ini bisa menyerang siapa saja baik remaja maupun orang dewasa. Apalagi di masa pandemi ini banyak kelompok yang terdampak, seperti para pekerja, umkm, dan pelajar atau mahasiswa.
Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menutup perkuliahan tatap muka, dan menggantinya dengan kuliah daring atau kuliah online, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). Ada suka dukanya saat melakukan kuliah online. Terkendala koneksi internet apalagi di awal-awal terkendala server internet, sehingga sering tidak konek. Kedua, boros paket data, karena selalu menggunakan aplikasi seperti zoom, google meet, dan lain lain. Kuliah online memang memiliki suasana belajar yang nyaman, santai, dan dapat dilakukan sambil tiduran di rumah. Namun, kuliah di rumah atau kuliah online kurang efektif. Karena terdapat beberapa kendala yang dialami saat menjalankan kuliah online. Kebijakan belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus covid-19 mewajibkan para pelajar maupun mahasiswa melakukan kegiatan belajar secara online untuk menerima tugas yang diberikan oleh guru atau dosen maupun mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan. Semua itu dilakukan tanpa ada aktivitas tatap muka antara pengajar dan pelajar maupun sesama pelajar.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kejenuhan saat belajar dari rumah. Pertama, nikmati hiburan, usai memenuhi kewajiban belajar secara online tidak ada salahnya kalian menikmati hiburan dengan mendengarkan streaming musik ataupun menonton streaming video. Bagi yang suka bermain game mobile hal ini juga bisa dilakukan setelah kewajiban belajar kalian dipenuhi. Tetapi jangan lupa untuk membatasi kegiatan di dunia maya tersebut dengan tidak berlama-lama mengaksesnya. Kedua, tetap terhubung dengan teman, tetap berada di rumah bukan berarti tidak bisa terhubung dan berkomunikasi dengan sesama teman. Saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk bisa berkomunikasi. Kalian tetap bisa berkirim pesan atau pun melakukan panggilan baik suara maupun video untuk berbincang dengan teman. Media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi kabar. Interaksi sosial dengan teman sangat diperlukan untuk membuat diri sehat secara mental. Ketika mengobrol dengan teman kerap bercanda dan hal ini membuat seseorang merasa ceria. Hal yang perlu dijaga adalah jarak fisik namun berkomunikasi dengan teman tak boleh putus begitu saja. Berbagi cerita dan unek-unek pada teman membuat kita mampu mengekspresikan perasaan dengan lebih baik daripada memendamnya sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
sangat informatif
BalasHapusSangat bermanfaat sekali artikelnya kak
BalasHapus