Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Oleh : Lavia Meiras Putri*
Menurut Brutland Report yang dikemukakan dalam sidang PBB pada tahun 1987, pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang berprinsip untuk dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Sementara secara umum pembangunan berkelanjutan sendiri merupakan sebuah pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi suatu kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), dan lain – lain dalam memenuhi kebutuhan untuk generasi – generasi yang akan datang.
Foto oleh Febry Arya dari Pexels
|
Pembangunan sendiri memiliki arti yang banyak, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebuah proses, cara maupun perbuatan yang membangun. Namun, dalam hal pembangunan berkelanjutan ini pembangunan mempunyai arti yaitu perubahan atau peningkatan dari keadaan sebelumnya dan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan memajukan pemerintahan dalam suatu negara itu sendiri.
Prinsip dari pembangunan berkelanjutan sendiri ada lima. Pertama equality, equality atau pemerataan sendiri merupakan target utama dari pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Dengan adanya pemerataan tentunya tangkat kesenjangan pun akan semakin menurun. Kedua ekonomi, ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan sendiri menitik beratkan pada kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bersaing di era revolusi industry 4.0 sehingga nantinya para SDM mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendorong adanya kerjasama ekonomi yang strategis. Ketiga energi, dalam pembangunan berkelanjutan penerapan penghematan energi merupakan hal yang paling utama. Contohnya kita dapat menggunakan pencahayaan – pencahayaan alami dalam pembangunan itu sendiri. Keempat Ekologi, tentunya kita harus memperhatikan penggunaan lingkungan dalam pembangunan dengan cara memaksimal penggunaan lahan. Kelima peran serta masyarakat, tentunya peran masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Dengan peran masyarakat yang aktif pembangunan berkelanjutan akan semakin mudah tercapai.
Tentunya di setiap negara memerlukan adanya tindakan pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan pemerintahan di dalam negaranya sendiri. Dengan pembangunan berkelanjutan tentunya negara tersebut akan lebih baik lagi keadaannya dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.
Alasan mengapa setiap negara memerlukan adanya pembangunan berkelanjutan karena setiap manusia yang hidup di dunia menggunakan barang – barang yang dihasilkan oleh alam maupun lingkungan, tentunya apa yang ada di alam ini jika dikuras terus – menerus akan habis. Jika hal ini tidak diperhatikan tentu nantinya akan menimbulkan kelangkaan barang.
Mahasiswa sendiri merupakan Agent Of Change atau agen perubahan bagi negaranya sendiri. Tentunya mahasiswa perlu menggunakan ilmu – ilmu yang telah mereka pelajari untuk pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Mahasiswa harus berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan, terlebih lagi kita telah memasuki masa Revolusi Industri 4.0 yang dimana di masa ini menitik beratkan pada kemampuan individu itu sendiri.
Sebagai mahasiswa cara yang paling tepat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan ialah dengan cara belajar dan mengasah kemampuan soft skill. Kemampuan tersebut terdiri dari beberapa hal yaitu kemampuan dalam berkomunikasi (public speaking), etika dalam melakukan suatu hal, inisiatif terhadap suatu hal, kemampuan untuk menyelesaikan masalah (problem solving), kreatif, dan kepemimpinan atau leadership.
Ada berbagai pertanyaan bagaimana cara mahasiswa dalam mengembangkan soft skill yang mereka punya. Sebagai mahasiswa kita tentunya dapat mewujudkannya dengan beberapa hal, antara lain mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan etika dalam melakukan suatu hal. Lalu cara lain dapat didapatkan dengan cara menjadi pemimpin dalam suatu acara (event) guna melatih skill kepemimpinan atau leadership mahasiswa itu sendiri.
Banyak contoh – contoh pembangunan berkelanjutan di era revolusi industry 4.0 terutama dibidang ekonomi sendiri. Contoh yang pertama adalah adanya GOJEK. Pendiri GOJEK sendiri ialah Nadiem Makarim yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sekarang. Tentunya mahasiswa bisa mencontoh peran Nadiem Makarim dalam pembangunan berkelanjutan dengan cara berpikir kreatif untuk menciptakan suatu hal yang baru. Karena dengan adanya GOJEK lapangan pekerjaan pun semakin luas jangkauannya. Selain itu GOJEK pun berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Dengan adanya GOJEK Produk Domesti Bruto (PDB) Indonesia pun bertambah nilainya sebesar Rp 152 triliun rupiah atau setara dengan 1% dari Produk Domestik Bruto “PDB” Indonesia yang tercatat pada tahun 2019 kemarin.
Contoh lain dari pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi sendiri adalah infrastruktur. Infrastruktur yang mulai digaungkan Presiden Joko Widodo semenjak ia menjabat pada tahun 2014, sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya infrastruktur yang merata, maka mobilisasi semakin mudah terlaksana. Contohnya barang – barang logistik mulai mudah di antarkan ke berbagai daerah yang ada di Indonesia. Tentunya hal ini membuat kesenjangan lebih kecil nilainya dibandingkan dahulu sebelum adanya infrastruktur yang merata. Peran mahasiswa dalam pembangunan infrasruktur sendiri sudah diarahkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan program kemitraan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Seknas Habitat sekaligus Direktur Keterpaduan Infrastruktur Pemukiman Direktorat Jendral Cipta Karya Edward Abdurrachman pada Jumat, 13 September 2019, “program kemitraan tersebut bertujuan untuk mendukung keberlanjutan infrastruktur di sektor sistem penyediaan air minum, sanitasi, pengembangan kawasan permukiman, dan bina penataan bangunan”. Contoh dari kemitraan tersebut adalah dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang umumnya selalu dilaksanakan para mahasiswa di semester ke tujuh perkuliahan. Dengan KKN pemerintah berharap para mahasiswa dapat terjun langsung ke lapangan dan melihat keadaan lapangan yang sebenarnya, apakah disana sudah terjamah infrastruktur atau belum. Jika belum, tentunya peran mahasiswa disini adalah dengan cara membantu pemerintah untuk membangun infrastruktur. Walaupun dengan bantuan – bantuan kecil seperti pembuatan aliran dan penampungan air irigasi sawah, tentunya hal ini sudah sangat membantu khalayak ramai khususnya para petani di pedesaan tempat para mahasiswa melakukan KKN tersebut. Selain melakukan KKN mahasiswa juga bisa mulai peduli dengan infrastruktur dengan cara memberikan kritik dan saran melalui media maupun ruang publik apapun demi keberlangsungan pembangunan infrastruktur yang baik.
Selain itu pembangunan berkelanjutan juga bisa terlaksana jika para individu atau Sumber Daya Manusia (SDM) nya telah sesuai dengan standar era revolusi industry 4.0. Di era ini para SDM ditempa sangat kuat karena klasifikasi – klasifikasi SDM itu sendiri sangatlah tinggi standarnya. Klasifikasi tersebut antara lain harus mampu berbahasa Inggris karena lawan kita pun bukan hanya orang dalam negeri, melainkan orang – orang luar negeri pun ikut berkompetisi di era ini. Klasifikasi selanjutnya adalah setiap individu harus membuat sesuatu dengan sekreatif mungkin karena jika hanya mengikuti penemuan – penemuan lama individu tersebut tidak akan melangkah maju untuk lebih baik lagi. Tentunya para mahasiswa sudah harus belajar mengenai klasifikasi – klasifikasi tersebut dengan cara mengasah soft skill mereka seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi. Kemampuan soft skill sendiri sangatlah penting guna berkompetisi di era revolusi industry 4.0 ini.
Dampak dari peran aktif mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan terutama dibidang ekonomi sangatlah baik bagi perekonomian Indonesia. Dengan peran aktif mahasiswa seperti yang telah dijabarkan diatas tadi, tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tadinya terhambat. Dalam hal ini pentingnya peran mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan sangatlah nyata adanya.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
Sangat memotivasi... Menarik... Terimakasih
BalasHapus