Tips Bangkitkan UMKM di Masa Pandemi
Oleh: Firanita Pramesty*
Bagaimana kondisi perekonomian di masa pandemi? Semenjak awal Maret 2020 Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus positif Covid – 19 masuk ke Indonesia. Sejak masuknya virus ini, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pandemi virus corona merusak perekonomian dari seluruh sisi, baik permintaan (demand) maupun penawaran (supply). Hal ini tentunya sangat berdampak terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Mewabahnya virus asal kota Wuhan, China itu tidak hanya menghantam sektor kesehatan dan pelayanan publik, melainkan juga melumpuhkan berbagai sektor perekonomian, mulai dari Koperasi, UMKM hingga perusahaan berskala besar. Sektor UMKM merupakan sektor yang paling utama yang terkena dampak wabah Covid – 19 karena ketidakadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi ini juga diperparah dengan adanya larangan barang import dari China.
Tidak perlu dilakukan analisis yang menyulitkan, dalam kehidupan kita sehari – hari pun kita dapat melihat bagaimana dengan pedagang makanan di pinggir jalan yang semenjak pandemi ini semakin hari semakin menurun. Mereka yang biasanya memiliki penghasilan yang lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari – hari, sekarang untuk kebutuhan pangan saja mereka harus behemat.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, para pelaku UMKM mengeluhkan berbagai akibat meluasnya wabah Covid – 19 ini, diantaranya:
- Penjualan Menurun. Sekira 774 koperasi dan UMKM (68%) mengeluh penjualannya menurun. Penurunan penjualan dirasakan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.
- Kesulitan Mendapatkan Bahan Baku. 63 Koperasi dan UMKM (6%) menyatakan kesulitan mendapatkan bahan baku. Hal itu terjadi di Banten, DKI Jakarta, DIY, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
- Distribusi Terhambat. 111 Koperasi dan UMKM (10%) menyatakan terhambat distribusinya. Hal ini terjadi di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Riau, Sulawesi Utara, dan Banten.
- Kesulitan Permodalan. 141 Koperasi dan UMKM (12%) mengalami masalah permodalan. Hal ini terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jambi, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, dan Kepulauan Riau.
- Produksi Terhambat. 42 Koperasi dan UMKM 4% menyatakan terhambat produksinya. Hal ini terjadi di Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, Bengkulu, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta.
Jika penyebaran virus corona dan dampaknya tidak ditangani dengan cepat, sektor UMKM dikhawatirkan akan mengalami penurunan drastis. Padahal, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM selama ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 97% atau 116,98 juta orang. Adapun jumlah UMKM pada tahun 2018 tercatat 64,19 juta unit atau 99,99%. Bahkan, Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen hingga akhir tahun 2020 menargetkan 10 juta UMKM untuk masuk ke ekosistem digital.
Lalu, apakah ada cara agar UMKM bisa kembali bangkit dan lebih produktif dari pada sebelumnya? Ya, tentu saja ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Dari berbagai keluhan di atas, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar perekonomian UMKM dapat lebih membaik dan lebih produktif. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan ialah:
Pertama, Lakukan Analisis SWOT. SWOT ialah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, and Threat. Analisis SWOT sangat penting dilakukan di masa sekarang ini. Mengapa? Karena dengan adanya analisis SWOT, para pelaku UMKM bisa menginventarisir mana yang menjadi kekurangan atau kelemahan usaha, dan hal apa yang justru jadi kekuatan dan sumber peluang. Selain itu manfaat analisis SWOT sendiri ialah sebagai strategi masa depan keberlangsungan sebuah usaha atau bisnis di mada depan.
Kedua, Inovasi Promosi. Inovasi ialah penciptaan produk dan layanan baru yang bernilai bagi pelanggan dengan cara yang didukung oleh model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Lalu, apakah inovasi promosi yang dimaksud? Inovasi promosi dalam bidang ini ialah inovasi yang tak hanya sebatas produk, tetapi yang berkaitan promosi dan pemasaran atau strategi marketing. Nah, disinilah peran besar teknologi bagi UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi digital, produk UMKM bisa dipasarkan tidak hanya melewatkan offline saja, tetapi bisa juga melalui market place atau memanfaatkan social media, seperti Facebook, Facebook Ads, Instagram, WhatsApp, Youtube, dan dapat juga dengan melakukan paid promote oleh para seleb Instagram.
Ketiga, Gabung Komunitas. Banyak yang menyebutkan bahwa UMKM memiliki tingkat ketahanan tinggi ketika menghadapi krisis, dibandingkan usaha besar. Namun tidak untuk saat pandemi seperti ini. Mengapa demikian? Karena UMKM ini memiliki sumber penghasilan dari berdagang atau berniaga. Di saat pandemi seperti ini, banyak para karyawan yang harus terkena dampak PHK dari perusahannya dan tentunya ini akan sangat berpengaruh terhadap para UMKM yang mendapatkan penghasilan sehari – hari dari mereka. Akan tetapi, para pelaku UMKM dapat berhasil jika mereka bergabung dengan komunitas wirausahawan. Dengan adanya komunitas wirausahawan, para UMKM tidak hanya sebatas untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi dapat saling membantu dalam memenuhi bahan produksi, termasuk dengan saling mempromosikan usaha meraka satu sama lain.
Keempat, Perencanaan Anggaran. Perencanaan anggaran dalam suatu usaha sangat dibutuhkan khusunya untuk para wirausaha yang terjun langsung dalam usahanya. Seperti halnya dengan para pelaku UMKM yang berhasil berdiri di tengah pandemi ini karena mereka mampu mengatur dan merencanakan anggaran mereka dengan matang. Para pelaku UMKM berusaha agar pengeluaran usaha tidak lebih besar dibandingkan pemasukan. Tetapi, keberhasilan untuk menjalani strategi ini ialah mewajibkan para pelaku UMKM menyusun anggaran dan biaya kebutuhan usaha dengan tepat dan nantinya akan memangkas biaya yang kurang penting.
Kelima, Monitor Usaha. Di zaman revolusi industri 4.0 teknologi semakin membawa perubahan besar. Kecanggihan teknologi semakin membawa perubahan besar pada dunia UMKM yang mampu beradaptasi. Pada kondisi sekarang ini, memonitor usaha dilakukan para UMKM dengan bermodal internet dan smartphone. Mereka tidak perlu repot ke toko atau tempat usahanya untuk memonitor pelayanan pelanggan dan mengecek arus transaksi usaha. Itu karena semua dapat dimonitor dari jauh dan juga secara online.
Keenam, Cek Persediaan Barang. Melakukan pengecekan terhadap ketersediaan barang secara berkala atau bergantian dengan menggunakan monitor online menjadi solusi UMKM di masa pandemi sekarang ini. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi revolusi industri 4.0, para pelaku usaha baik pemilik maupun pekerja dapat dengan mudah mengecek ketersediaan barang, tanpa harus membuang banyak waktu untuk dihitung secara manual.
Dari beberapa tips di atas, dapat di simpulkan bahwa kecanggihan teknologi, inovasi, dan kreativitas merupakan tombak dalam meningkatkan perekonomian para UMKM di Indonesia selama masa pandemi ini. Lalu apa yang harus kita lakukan agar para UMKM dapat bangkit di masa pandemi ini? Memang tidak banyak yang dapat kita lakukan untuk menolong mereka, tetapi dengan kita membeli produk mereka itu akan sangat membantu perekonomian mereka di masa pandemi ini. Membeli bukan berarti memborong atau menghabiskan. Karena satu produk yang kita beli dari mereka, ialah sesuap nasi yang mereka terima.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Posted by Dedi Purwana
Wah keren terimakasih tipsnya
BalasHapusTerimakasih☺
HapusSangat bagus materi yang disampaikan, dapat memotivasi para pelaku UMKM😊👍
BalasHapusTerimakasih aldo☺
HapusSangat Memotivasi... Menarik... Terimakasih
BalasHapusTerimakasih habib☺
HapusTerima kasih artikel yang mengedukasi dan memotivasi.
BalasHapusTerimakasih nadia🥰
HapusSangat bermanfaat dan memotivasi artikelnya terimakasih 👍
BalasHapusTerimakasih erikha🥰
HapusTerima kasih artikelnya sangat bermanfaat dan tentunya akan sangat menarik perhatian masyarakat untuk sama-sama saling membantu UMKM untuk bangkit
BalasHapusTerimakasih sudah membaca artikelnya, semoga bermanfaat 🥰
HapusTerima kasih firanita, artikelnya sangt bermanfaat, semoga di era digitalisasi ekonomi saat ini bisa membawa perubahan baik bagi seluruh UMKM di Indonesia
BalasHapusAamiin, terimakasih kembali sudah mampir dan membaca artikel ini☺
HapusTerimakasih banyak untuk ilmunya☺️
BalasHapusTerimakasih ☺
HapusKeren artikelnya 👍 semoga umkm terus berkembang
BalasHapusTerimakasih astri🥰
Hapusartikel yang sangat menarik dan bermanfaat memberikan informasi tentang umkm agar tetap betahan di masa pandemi ini
BalasHapusTerimakasih aini🥰
HapusArtikel nya sangat bermanfaat terima kasih...
BalasHapusTerimakasih ☺
BalasHapusTerimakasih wisnuu
BalasHapusArtikel yang bagus dan bermanfaat
BalasHapusKerenn fir :)
Artikelnya bagus sekali.. sangat bermanfaat untuk pejuang umkm
BalasHapusArtikel yang sangat bagus dan juga bermanfaat👍
BalasHapusArtikel yang sangat bermanfaat dan informatif.
BalasHapusArtikelnya menarik dan sangat bermanfaat
BalasHapussangat bagus dan bermanfaat
BalasHapusArtikel nya sangat bermanfaat sekali untuk saya karena dapat menambah pengetahuan saya
BalasHapusSangat bermanfaat!!
BalasHapus