Tips Memulai Bisnis di Masa Pandemi

Oleh: Wening Handayani*

Tanpa kita sadari, pandemi Covid-19 ini sudah memasuki waktu satu tahun, dan telah mengubah kehidupan dan ekonomi masyarakat di dunia. Keharusan PSBB supaya dapat menghambat penyebaran virus tersebut telah berimbas sangat besar pada perekonomian di seluruh dunia. Banyak perusahaan bangkrut dan jutaan pekerja harus kehilangan pekerjaan. Kini, meskipun new normal sudah dilakukan supaya perekonomian bisa kembali berjalan, imbas pandemi ini terhadap perekonomian sudah sangat besar dan membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Apakah ada harapan memulai bisnis di tengah pandemi seperti ini?. 

Foto oleh Abhilash Sahoo dari Pexels

 

Di saat lemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19, bukan berarti tidak ada peluang serta kesempatan yang bisa kita telusuri dan berpotensi yang dapat menghasilkan keuntungan di tengah kondisi krisis. Merintis bisnis yang menjanjikan bisa saja menjadi jalan keluar untuk kita yang saat ini secara keuangan telah terkena dampak pandemi Covid-19. Berikut ini tips memulai bisnis di masa pandemi:

 

1.     Mencari bisnis potensial. Mencoba mencari bisnis yang berpotensial di saat pandemi seperti ini ternyata cukup banyak yang bisa dipilih. 

Pertama, bisnis sektor kuliner. Dalam situasi apapun, bisnis kuliner tetap menjanjikan. Di masa pandemi seperti ini bisa menjajaki jualan makanan beku (frozen food), siap saji dan siap masak, makanan sehat pendukung imunitas, dan lain sebagainya.

Kedua, bisnis di sektor healthcare. Di tengah pandemi ini banyak memberikan kebiasaan baru. Orang menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga diri dari virus Covid-19. Menimbang berbisnis peralatan pendukung kesehatan seperti masker, face shield, dan vitamin untuk mendukung imunitas tubuh. 

Ketiga, bisnis pakaian rumahan. Tidak mengira bahwa bisnis home dress seperti daster dan piyama laris manis selama pandemi karena saat ini kita menghabiskan banyak waktu di rumah membuat kita membutuhkan baju rumahan lebih banyak.

Keempat, bisnis peralatan olahraga. Tidak disangka-sangka saat pandemi seperti ini penjualan sepeda malah melesat tinggi. Berolahraga dengan sepeda menjadi buruan banyak orang yang sudah jenuh di rumah. Tidak harus berjualan sepeda tetapi bisa juga bisnis alat pendukung olahraga sepeda seperti halnya yaitu helm, pakaian olahraga, atau sepatu.

Kelima, jasa guru privat. Pemerintah telah menetapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan selama pandemi belum berakhir. Banyak sekali orang tua yang kesulitan mendampingi anak-anak mereka belajar dari rumah. Peluang ini sangat berguna bagi yang bergerak di segmen pendidikan. Yaitu dengan menawarkan jasa sebagai guru privat. Dengan tetap menjunjung penerapan protokol Covid-19 agar calon pelanggan percaya dengan keamanan jasa tersebut.

 

2.    Pilih yang ringan modal. Setelah meriset bisnis apa saja yang berpotensial dan berpeluang meraih pasar di tengah pandemi, langkah selanjutnya yaitu menentukan mana yang kira-kira bisa dijalani. Memulai bisnis di tengah pandemi tidak harus langsung memakai modal besar. Sesuaikan kebutuhan modal dengan kondisi saat ini. Sebagai contoh, pasti banyak yang mengalami penurunan pendapatan secara drastis karena pandemi dan uang tabungan mulai terpakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pastikan supaya tetap bijak untuk memutuskan pemakaian dana untuk modal bisnis. Lebih aman jika mulai bisnis secara perlahan dengan modal seminim mungkin.

 

Contohnya, jika berbisnis frozen food bisa lebih fokus memakai modal untuk membeli barang dagangan saja. Tapi, tidak perlu terburu-buru untuk membeli freezer baru untuk menyimpan dagangan tersebut (frozen food). Sebagai permulaan cukup dengan memanfaatkan kulkas yang sudah ada di rumah masing-masing. Cara lain yang juga bisa dijajaki adalah dengan menawarkan diri menjadi dropshipper online ke para supplier frozen food yang sudah terkenal dan berpengalaman di marketplace. Cara ini relatif lebih aman karena kita tidak perlu menyiapkan modal sama sekali. Cukup memanfaatkan ponsel serta media sosial untuk berpromosi dagangan tersebut. Namun keuntungan yang kita dapat relatif lebih kecil karena hanya sebatas dropshipper saja.

 

3.     Jalankan yang paling memungkinkan. Di masa pandemi saat ini masih membatasi banyak aktivitas masyarakat, maka dari itu pilihlah bisnis yang memungkinkan untuk dijalani. Pertimbangkan juga situasi yang sedang kita alami saat ini. Apabila kita sebenarnya masih memiliki pekerjaan tetap dan usaha tersebut hanya sebatas kerja sampingan, maka buatlah manajemen waktu yang baik agar pekerjaan utama tidak sampai terganggu. 

 

Sebaliknya, jika kita memang sudah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan (unpaid leave) sampai batas yang belum pasti atau bahkan belum pernah bekerja, sudah pasti memiliki keleluasaan waktu untuk menjalankan usaha tersebut dengan lebih fokus. Namun, karena usaha baru tersebut menjadi dasar dari pendapatan sedangkan penghasilan rutin sedang tidak stabil, pastikan dalam menggunakan modal kerja dengan bijak sembari tetap serius menjalankannya. 

 

4.    Mengoptimalkan media sosial yang ada dan word of mouth marketing. Tidak perlu bingung dalam memasarkan bisnis yang dijalani. Kita bisa memanfaatkan semaksimal mungkin dengan adanya media sosial, marketplace ataupun berbagai e-commerce untuk memasarkan produk yang dijual. Jangan malu untuk mempromosikan bisnis kita di akun media sosial kita sendiri. Jika perlu, ajak satu per satu teman yang bisa menjadi pelanggan kita. Dengan menawarkan produk berkualitas serta pelayanan yang baik, bisnis tersebut nantinya bisa terbantu dari promosi mulut ke mulut (word of mouth marketing). Bahkan kita bisa memanfaatkan jurus promosi memanfaatkan iklan online bisa melalui Facebook ataupun Instagram. Tidak lupa optimalkan juga grup-grup Whatsapp dan komunitas yang kita ikuti supaya menambah pelanggan. Ibarat menebar jala, pasti ada satu dua ikan yang bisa kita bawa pulang. Jadi, terus berusahalah untuk memasarkan atau mempromosikan tanpa gengsi dan tetap optimis bisnis yang dijalanin akan besar suatu saat nanti.

 

5.   Ekspansi perlahan sesuai perkembangan bisnis. Tidak sedikit dari para pemula dalam dunia perbisnisan sangat tergesa-gesa untuk membesarkan bisnis dengan menghanyutkan banyak modal. Contoh, baru saja memulai bisnis makanan online dan juga pelanggan tetap, sudah tergesa-gesa menyewa ruko untuk berjualan secara offline. Tenang dulu, tidak perlu tergesa-gesa karena di kondisi pandemi ini yang membuat perekonomian menurun seperti sekarang ini, semua langkah pengembangan bisnis tentu perlu diperhitungkan lebih cermat dan tidak bisa diputuskan secara tergesa-gesa. Lebih baik jika berbisnis bermain aman dengan menerapkan prinsip efisiensi. Strategi berbisnis juga perlu dijalankan untuk mengoptimalkan modal yang ada supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal. Nanti, di saat perekonomian sudah mulai stabil atau bahkan bangkit, baru di sanalah kita bisa lebih berani berkembang dan mengeluarkan modal yang lebih besar.

Itu merupakan lima tips dari saya untuk memulai bisnis di tengah pandemi Covid-19 yang melemahkan perekonomian. Tidak perlu takut untuk mencoba berbisnis walau situasi lesu seperti ini. Dengan strategi yang tepat maka peluang pendapatan baru bisa dengan mudah dihasilkan. Jadi, tetap berusaha dan jangan patah semangat, ya!

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana