Wirausaha di Era Society 5.0

 

Foto oleh Kampus Production dari Pexels

Oleh: Miana Trisanti*

Seiring berjalannya waktu, teknologi dan informasi semakin berkembang pesat, perkembangan ini tentunya berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan di dunia. revolusi industri yang sedang tren di Indonesia beberapa tahun ini yakni revolusi industri 4.0 yang didasarkan dari enam pilar yang berdampak positif terhadap perekonomian, yaitu masyarakat digital, energi berkelanjutan, mobilitas cerdas, hidup sehat, keamanan sipil, dan teknologi di tempat kerja yang tentunya era industri 4.0 adalah era digital atau era teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya industri 4.0 ini dikhawatirkan akan menggantikan peran manusia oleh robot, maka dari itu tercetuslah revolusi Society 5.0 atau revolusi masyarakat 5.0.

Society 5.0 ini pertama kali dicetuskan pada tahun 2017 oleh mantan perdana menteri pemerintahan Jepang Shinzo Abe dan dikemukakan di ajang CeBit, Hannover Jerman tetapi baru terealisasikan pada tahun 2019 dimana konsep ini bertujuan untuk menciptakan Human Centered Society yang berbasis teknologi yakni teknologi dan inovasi hanya sebatas alat untuk membantu masyarakat maju dan tentunya bukan untuk menggantikan peran manusia itu sendiri. 

 

Menurut Hayashi et al. (2017), dengan Society 5.0, Jepang berusaha untuk “menciptakan nilai-nilai baru dengan berkolaborasi dan bekerja sama dengan beberapa sistem yang berbeda, dan merencanakan standarisasi format data, model, arsitektur sistem, dan lain-lain. Dan pengembangan sumber daya manusia yang diperlukan. Selain itu, diharapkan bahwa peningkatan pengembangan properti intelektual, standardisasi internasional, teknologi konstruksi sistem IoT, teknologi analisis data besar, teknologi kecerdasan buatan dan sebagainya mendorong daya saing Jepang dalam “masyarakat super pintar”

 

Konsep society 5.0 yang didasari dari pilar utama yang meliputi infrastruktur, teknologi keuangan, perawatan kesehatan, logistic dan yang terakhir yakni AI yang merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep sebelumnya yang pernah ada, dimulai dari society 1.0 dimana fase ini manusia hanya mengenal era berburu dan mengenal tulisan sampai society 4.0 dimana era ini manusia telah mengenal computer dan internet dalam penerapan kehidupannya.

Perbedaan dari Revolusi Industri 4.0 dengan Society 5.0 ini sebenarnya tidak cukup signifikan, jika Revolusi Industri 4.0 lebih menekankan bahwa peran manusia akan tergantikan oleh robot, berbeda dengan Society 5.0 ini menekankan pada bagaimana mengoptimalkan tanggung jawab jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan dan dibantu atau dibarengi dengan bantuan mesin cerdas guna membantu kepentingan sang pengguna.

Dalam era Society 5.0 ini nilai baru yang diciptakan melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan ekonomi pada suatu hari, di Jepang yang telah melaksanakan era Society 5.0 ini wirausaha atau pebisnis dimudahkan dengan adanya kecerdasan buatan (AI) dimana hasil dari analisis diumpankan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh nyata dari society 5.0 ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya Drone yang Memudahkan Manusia itu Sendiri. Di Indonesia, proses pengiriman barang biasanya dilakukan oleh seseorang yang biasa kita sebut kurir seperti JNE, JNT, Tiki, AntarAja dan lain-lain, tetapi jika di Jepang sendiri dengan mengusung Society 5.0 mereka melakukan pengiriman barang melalui drone yang mana dikendalikan oleh sang pengirim, yang bertujuan untuk memudahkan atau proses pengiriman barang tersebut. Tidak hanya itu, drone juga dipakai untuk mensurvei properti dan mendukung bantuan bencana di seluruh dunia.
2. Peralatan Rumah Tangga AI. Di negeri paman syam atau Negara Jepang ini sudah tidak asing peralatan-peralatan rumah tangga yang menggunakan atau menanamkan kecerdasan buatan (AI), di Jepang sendiri peralatan seperti ini semakin dikembangkan dan tentunya diperjual-belikan di seluruh dunia dimana menurutnya kenyamanan akan meningkat ketika peralatan rumah dihubungkan satu sama lain dan tentunya peralatan yang ditanamkan oleh kecerdasan buatan ini akan mendukung dan memudahkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perawatan Medis. Dalam Society 5.0 yang memberikan dampak bagi seluruh aspek kehidupan dimana salah satunya di bidang medis ini, masyarakat Jepang yang memasuki usia lanjut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Jepang dan tentunya dengan masalah ini Pemerintahan Jepang menyediakan perawatan medis, dalam hal ini robot dan bentuk lain dari teknologi mutakhir memberikan petunjuk untuk solusinya.
4. Kerja Cerdas (meningkatnya peran robot). Cuaca yang tidak menentu biasanya akan menghambat seseorang untuk bekerja terlebih lagi di musim yang ekstream, dalam hal ini pemerintahan Jepang mengembangkan peran robot untuk menjadi mitra seseorang dalam bekerja yang tentunya dapat bekerja di kondisi dan cuaca apapun, dengan hal ini seseorang tidak perlu khawatir akan pekerjaannya itu, karena mitranya seorang robot tentu dapat dipercaya untuk menyelesaikannya.
5. Manajemen yang Cerdas. “Cloud” merupakan salah satu basis data dimana Belanja dan bepergian akan lebih nyaman dengan “cloud” yang baru. Difusi cepat layanan yang diberikan cloud telah menyenangkan pengguna dan perusahaan, dalam hal ini investasi dengan modal rendah dan integrasi yang mudah tentunya sangat menguntungkan perusahaan-perusahaan kecil, menengah bahkan bisnis individu akan merasakan kebermanfaatan dari cloud ini di era society 5.0.
6. Kendaraan otonom. Pemerintahan Jepang dengan implementasinya akan Society 5.0 yang membuat kendaraan otonom. Kendaraan otonom ini adalah kendaraan dimana ia dapat menyetir sendiri dengan robot atau yang biasa disebut self driving car dan tentunya ini akan sangat memudahkan manusia itu sendiri.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pemahaman diatas mengenai Society 5.0 adalah Society 5.0 merupakan implementasi dari Revolusi industry 4.0 dimana pemerintahan Jepang sekarang sedang gencar untuk terus berinovasi terhadap robotik dan kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk melayani manusia itu sendiri bukan untuk memusnahkan atau menggantikan peran manusia tersebut. Dengan adanya society 5.0, manusia, benda, dan sistem semuanya terhubung di dunia maya yang mana hasil optimal yang diperoleh oleh AI atau kecerdasan buatan dan dengan penggabungan teknologi Big Data yang melebihi kemampuan manusia diberi feedback ke ruang fisik. Proses ini memberi nilai baru bagi industri dan Society dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin.

Lalu, bagaimana jika era Society 5.0 ini berkembang di Indonesia? Dalam dunia bisnis era society 5.0 akan menjadi tantangan tersendiri bagi pembisnis Millenial terlebih lagi di Indonesia yang mana masih belum begitu kenal dengan adanya Society 5.0 ini mengingat Indonesia adalah negara berkembang, terlebih lagi Industri 4.0 yang sekarang masih di jalani sudah Sembilan tahun lamanya pun belum terealisasi dengan baik mengingat teknologi yang masih terbatas. Wirausaha di era Society 5.0 ini sebenarnya akan menjadi gebrakan terbaru dan tentunya sangat memudahkan para pembisnis untuk menjalankan usahanya jika memang teknologi yang digunakan memadai dan tentunya siap untuk digunakan. Bagaimana tidak akan memudahkan jika kebermanfaatan dari adanya era Society 5.0 ini akan benar-benar terasa jika terealisasikan dengan baik. Dan tentunya saya berharap agar Indonesia menjadi negara maju yang dapat merealisasikan segala aspek dari era society 5.0 ini.

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana