Mereview Artikel Jurnal Secara Kritis
Penulis: Dedi Purwana
Sobat dunia kampus sudah sempat membaca postingan sebelumnya berjudul pentingnya kajian literatur dalam penelitian? Sudah menjadi prosedur standar manakala dosen pembimbing atau promotor meminta mahasiswa mereview artikel-artikel yang dipublikasikan pada jurnal nasional dan internasional. Entah itu bagian dari tugas perkuliahan atau menulis kajian literatur dalam skripsi, tesis dan disertasi, serta produk penelitian lainnya. Adakalanya kolega dosen juga kerap diminta sebagai reviewer artikel oleh dewan editor jurnal tertentu. Mahasiswa program doctoral, misalnya akan diminta oleh promotor mereview minimal 60 artikel jurnal terkini terkait topik disertasi. Sayangnya, hasil analisis artikel yang ditulis mahasiswa kerapkali tidak bermakna. Review artikel tidak dilakukan secara kritis, namun hanya sekedar memberikan gambaran umum tentang artikel-artikel tersebut.
Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay |
Lalu bagaimana cara mereview artikel jurnal secara kritis? Apakah beda
cara mengkritisi artikel hasil penelitian empiris dibandingkan kajian
literatur? Menyitir “How to critique a journal article” dari The Center for Teaching and Learning at UIS,
beberapa hal berikut dapat dijadikan acuan dalam mengkritisi sebuah artikel
jurnal:
Pertama-tama, untuk semua jenis artikel jurnal, mulailah mencatat beberapa
informasi dasar, diantaranya: 1) Nama penulis, 2) Judul artikel, 3) Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman, 4) Pernyataan masalah atau isu
yang didiskusikan, dan 5) Tujuan penulis, pendekatan atau metode, hipotesis, dan kesimpulan utama. Kelima informasi tersebut
dapat dijadikan database sehingga anda tidak kehilangan rekam jejak. Pastikan anda
mencatat alamat URL dimana artikel tersebut di publikasikan. Selain itu,
informasi ini pun menjadi penting ketika anda menulis notasi daftar pustaka.
Tanpa rekaman catatan tersebut, bisa dibayangkan anda akan mengalami kesulitan bila
jumlah artikel yang harus direview sebanyak 100 buah.
Langkah berikutnya, bacalah
artikel yang akan dikritisi satu kali untuk mendapatkan gambaran umum. Kemudian baca lagi dengan kritis berdasarkan sistematika artikel (Abstract, Introduction, Literature
Review, Method, Result and Discussion, dan Conclusion serta Recommendations,
dan References) . Pada tahap ini perlu dibuat catatan-catatan kritis terhadap artikel dengan menjawab
beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah judul artikel sudah sesuai dan jelas? Artinya, ada kesesuaian antara judul dengan substansi artikel. Kerapkali kita membaca artikel yang tidak konsisten antara judul dengan konten artikel. Judul artikel seyogianya memicu hasrat pembaca untuk membaca keseluruhan isi artikel. Bayangkan jika judulnya saja tidak jelas, maukah anda melanjutkan membaca keseluruhan isi artikel?
- Apakah abstrak spesifik, mewakili artikel, dan dalam format yang benar? Abstrak yang baik mendeskripsikan tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian dan rekomendasi. Penting juga dicermati jumlah kata maksimal pada abtrak (berkisar antara 100 – 150 kata)
- Apakah isu/masalah utama dan tujuan artikel dijelaskan dalam pendahuluan? Pendahuluan pada artikel yang baik setidaknya memberikan gambaran mengapa penelitian penting dilakukan dan bagaimana penelitian-penelitian terdahulu menjawab permasalahan. Pendahuluan harus memuat research gap, novelty penelitian dan keterbatasan penelitian.
- Apakah Anda menemukan kesalahan fakta dan interpretasi? Sering kita temui penulis salah menafsirkan atau salah menggambarkan karya orang lain. Kita dapat memeriksanya dengan mencari sendiri referensi yang dikutip oleh penulis. Bandingkan pemahaman atau tafsiran anda dengan penulis setelah membaca artikel dari referensi yang dirujuk oleh penulis. Jika perlu baca artikel sejenis di luar yang dirujuk penulis untuk komparasi.
- Apakah semua diskusi relevan? Pada bagian results and discussion sering kita temukan artikel yang hanya memaparkan hasil penelitian tanpa ada diskusi terkait temuan penelitian. Diskusi seyogianya mampu menguraikan kemengapaan terkait keputusan hipotesis. Selain itu, kritisi bagaimana penulis membandingkan hasil temuan penelitian dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Cermati adakah temuan penelitian yang unik dan dibahas oleh penulis secara komprehensif pada bagian diskusi.
- Apakah penulis artikel telah mengutip literatur yang tepat dan sesuai? Jika penulis menyertakan referensi yang tidak penting, atau referensi yang tidak relevan, sarankan untuk menghapusnya. Jangan lupa anda memberikan rekomendasi referensi lain yang menurut anda lebih sesuai.
- Apakah ada ide yang terlalu berlebihan atau diabaikan oleh penulis? Anda harus mampu mengkritisi penulis manakala ide dan gagasannya terlalu difokuskan, sementara menurut anda ide dan gagasan tersebut harus dikesampingkan dengan berbagai argumen. Atau bisa jadi sebaliknya. Ada baiknya anda memberikan saran apa dan bagaimana seharusnya.
- Haruskah beberapa bagian dari manuskrip diperluas, diringkas atau dihilangkan? Penting menilai setiap bagian dari batang tubuh artikel. Apakah penulis telah memaparkan komposisi tulisannya secara proporsional. Kadangkala kita temukan artikel yang tidak proporsional. Misalnya uraian pada bagian research metode terlalu panjang lebar, sedangkan pada bagian results and discussion hanya diuraikan secara singkat.
- Apakah pernyataan-pernyataan penulis jelas? Kritisi seluruh bagian artikel apakah ada pernyataan-pertanyaan yang memiliki makna ambigu. Sarankan dengan contoh bagaimana kejelasan makna dapat dicapai.
- Asumsi mendasar apa yang dimiliki penulis? Kajilah secara kritis apakah penulis telah memaparkan asumsi-asumsi yang harus terpenuhi berdasarkan keterbatasan penelitian. Artinya jika model dan temuan penelitian akan diterapkan, maka prasyarat-prasyarat apa yang harus dipenuhi.
- Apakah penulis sudah objektif dalam diskusinya tentang topik? Peneliti yang baik harus bersikap netral dan objektif. Peneliti dengan lokus penelitiannya di tempat instansi/ organisasi dimana peneliti bekerja seringkali subjektifitasnya sangat tinggi. Pembahasan hasil penelitian tidak dilakukan secara kritis, sehingga rekomendasinya sangat normative. Bisa jadi peneliti tersebut khawatir konsekuensi yang akan diterima manakala memaparkan hasil penelitian secara kritis. Tingginya subjektifitas juga tercermin dari pemaksaan ide dan pikiran personal peneliti dengan alasan peneliti merasa lebih tahu bukan karena fakta empiris temuan penelitian.
Selain itu, berikut beberapa pertanyaan yang lebih spesifik untuk artikel penelitian empiris;
- Apakah tujuan eksperimen atau observasi penting untuk lapangan?
- Apakah metode eksperimental dijelaskan secara memadai?
- Apakah desain dan metode penelitian sesuai untuk tujuan penelitian?
- Apakah prosedur telah disajikan dengan cukup detail sehingga pembaca dapat menduplikasinya?
- Pindai dan periksa perhitungannya. Apakah metode statistik sesuai?
- Apakah Anda menemukan konten yang diulang atau digandakan? Kesalahan umum adalah pengulangan dalam teks data dalam tabel atau gambar. Sarankan agar data tabel diinterpretasikan dari ringkasan, atau hanya diulang, dalam teks.
Tips dan trik mereview artikel jurnal secara kritis sangat membantu sobat dunia kampus menulis kajian literatur untuk menemukan research gap, penyusunan novelty dan state of the art penelitian. Langkah-langkah di atas juga bermanfaat bagi kolega dosen yang acap kali diminta editor jurnal tertentu untuk mereviewer artikel. Semoga artikel ini bermanfaat. [ ]
Terimakasih atas ulasannya yang begitu detail sehingga saya dapat menyelesaikan maping jurnal sesuai penelitian saya..
BalasHapusTerima kasih juga telah berkunjung.
Hapuspanduan yang memberi kejelasan metodologi untuk critical review...trm ksh prof...
BalasHapusSemoga bermanfaat pak.
HapusTerima Kasih Prof.sharingnya sangat bermanfaat
BalasHapusSemoga bermanfaat.
Hapus