Mengapa entrepreneurial university penting?
Sobat dunia kampus bila kita amati geliat perubahan yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi ditandai dengan keinginan untuk bertransformasi. Beberapa universitas mulai fokus mengejar target menjadi world class university. Diantara mereka mereposisi organisasi akademiknya entah menjadi research university, teaching university, dan ada juga memposisikan dirinya sebagai entrepreneurial university.
Istilah entrepreneurial university dipopulerkan oleh Etzkowitz (1983), untuk mendeskripsikan fenomena upaya perguruan tinggi di Eropa dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh sumber daya pendanaan, yang saat itu juga mengalami kondisi serupa dengan yang dialami oleh Indonesia saat ini, yaitu semakin berkurangnya bantuan pemerintah. Sebagian penelitian tentang entrepreneurial university mendefinisikan entrepreneurial university sebagai “ academic institutions that promote economic development and the “capitalization of knowledge.” (Etzkowitz & Leydesdorff, 2000, p. 1).
Orientasi kewirausahaan dalam pengelolaan perguruan tinggi yang merepresentasikan adanya ‘revolusi akademik’ (Etzkowitz, 2003), selanjutnya menciptakan misi ketiga perguruan tinggi, yaitu wirausaha dalam rangka pembangunan sosial dan ekonomi, untuk melengkapi dua misi sebelumnya, yaitu pendidikan pengajaran dan penelitian. Adanya misi kewirausahaan tersebut, selain memiliki manfaat bagi perguruan tinggi, juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional, melalui penciptaan lapangan kerja. Seperti yang dinyatakan oleh Rothaermel, Agung, and Jiang (Rothaermel et al., 2007), entrepreneurial university merupakan sebuah evolusi yang alami dari sebuah sistem universitas yang menekankan pada pembangunan ekonomi sebagai perluasan dari mandat tradisional, yaitu pendidikan dan penelitian.
Perguruan tinggi memiliki peluang untuk bertransformasi menjadi entrepreneurial university karena adanya kebutuhan dan peluang untuk menghasilkan nilai dari kegiatan penelitian yang dilakukan dalam universitas. Selain melalui penelitian, komersialisasi aktivitas dapat juga dilakukan melalui penciptaan usaha-usaha baru oleh universitas (spinning off companies) (Franklin et al., 2001).
Walaupun peluang untuk bertransformasi terbuka luas, transformasi menjadi entrepreneurial university menuntut perubahan fundamental dalam hal pengelolaan, dan bukan hal yang mudah karena karakteristik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dalam hal pendanaan umumnya bergantung pada subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Selain itu, sistem pengelolaan universitas yang dikembangkan untuk mengelola integritas akademik kurang tepat diterapkan untuk mengelola komersialisasi, misalnya komersialisasi aktivitas penelitian tidak diakomodir dalam pengelolaan penelitian tradisional (Wright, 2007). Tantangan lainnya adalah PTN tidak memiliki naluri untuk berkompetisi karena selama ini hanya menghadapi persaingan dengan perguruan tinggi swasta domestik, yang cenderung kurang diminati masyarakat, dibandingkan dengan PTN. Padahal, dalam kondisi pasar pendidikan global saat ini, persaingan untuk memperoleh predikat fakultas terbaik, universitas terbaik, serta mahasiswa terbaik, berlangsung dengan ketat. Persaingan dalam industri pendidikan tinggi juga mengalami peningkatan seiring dengan berkembangnya pembelajaran daring (Teece & Guile, 2013). Tantangan ini bertambah pelik karena adanya kekhawatiran civitas akademik bahwa orientasi bisnis akan merusak tradisi intelektual yang ada di dalam universitas.
Mengingat kompleksnya tantangan yang dihadapi, kepemimpinan dalam universitas berperan penting. Cohen and March (Cohen & James, 1974) menyatakan bahwa peran pimpinan universitas dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu administrator, pemimpin politik, dan wirausahawan (yang berinteraksi dengan investor atau sumber pendanaan, pelanggan, dan pemasok). Leih dan Teece (Leih & Teece, 2016) menyatakan pengelolaan universitas yang baik melibatkan strategi kepemimpinan khususnya dalam menciptakan dan mengelola ekosistem kampus untuk mendorong perkembangan ekonomi regional nasional dan global.
Melakukan transformasi menjadi entrepreneurial university adalah sebuah keputusan strategis. Oleh karena itu, kepemimpinan dalam pengelolaan universitas sangat berperan penting. Kebijakan yang dibuat oleh pimpinan akan berdampak luas. Misalnya, kebijakan pengelolaan keuangan yang dilakukan secara kaku mengakibatkan tidak akan ada inisiatif baru tentang pelayanan yang kemudian akan berdampak akan berdampak pada kegagalan universitas untuk merespon peluang yang ada. Belum banyak penelitian yang mengkaji tentang peranan pimpinan dalam universitas untuk menjadikan universitas lebih berhasil dalam konteks entrepreneurial university (Leih & Teece, 2016).
Salah satu peran pimpinan adalah mengambil keputusan strategis secara akurat dan cepat, antara lain dalam merumuskan perencanaan dan prioritas program dalam upaya menjadi entrepreneurial university. Kondisi eksternal yang penuh dengan turbulensi di era disrupsi seperti saat ini, tantangan yang dihadapi oleh pimpinan universitas dalam merumuskan perencanaan menjadi semakin berat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, keberhasilan sebuah perguruan tinggi untuk bertransformasi menjadi entrepreneurial university sangat dipengaruhi oleh kapabilitas pimpinan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal organisasi dalam rangka menyusun perencanaan dan prioritas program yang akan dilakukan.
Referensi:
Cohen, M. D., & James, G. (1974). March. 1974. Leadership and ambiguity: The American college president. In New York et al.: McGraw-Hill.
Etzkowitz, H. (1983). Entrepreneurial scientists and entrepreneurial universities in American academic science. Minerva, 21(2), 198–233.
Etzkowitz, H., & Leydesdorff, L. (2000). The dynamics of innovation: from National Systems and “Mode 2” to a Triple Helix of university–industry–government relations. Research Policy, 29(2), 109–123.
Franklin, S. J., Wright, M., & Lockett, A. (2001). Academic and surrogate entrepreneurs in university spin-out companies. The Journal of Technology Transfer, 26(1–2), 127–141.
Leih, S., & Teece, D. (2016). Campus leadership and the entrepreneurial university: A dynamic capabilities perspective. Academy of Management Perspectives, 30(2), 182–210.
Rothaermel, F. T., Agung, S. D., & Jiang, L. (2007). University entrepreneurship: a taxonomy of the literature. Industrial and Corporate Change, 16(4), 691–791.
Rothaermel, F. T., & Thursby, M. (2005). University–incubator firm knowledge flows: assessing their impact on incubator firm performance. Research Policy, 34(3), 305–320.
Teece, D., & Guile, B. (2013). The real winners of the coming revolution in higher education. Forbes.
Wright, M. (2007). Academic entrepreneurship in Europe. Edward Elgar Publishing.
Posting Komentar untuk "Mengapa entrepreneurial university penting?"